Minggu, 16 November 2008

Magang

Minggu, 16 November 08, saya mulai magang di salah satu toko pak Haji di ATECE.
Jam 7.15 saya berangkat dari rumah dengan niat belajar sungguh sungguh. Sampai di tempat, ternyata toko belum buka. Berkenalan dengan pak Agus, security di sana. Ngobrol tentang usaha sambil menunggu teh Ana datang.

Kurang lebih jam 7.45 teh Ana datang, saya mulai bantu bantu dorong etalase toko. Di sana 1 orang bisa megang sampai 2-5 toko sekaligus! Hal ini karena emang frekwensi transaksi belum full. Selain toko peci, ada toko bunga imitasi, toko sajadah, juga toko busana mustim, toko tas, dan toko kaos distro.

Setelah beberes, ngelap kaca etalase (lumayan keringatan, keliatan jarang olahraganya), mulai mencatat transaksi hari sebelumnya. Ada 3 buku, rekap perhari pertoko, perhari seluruh toko, dan kartu stok (jaring jaring disebutnya).

Berkenalan dengan pegawai pak Haji yg lainnya, mba Nur, si kembar Angga-Anggi, mas Asbi, dan mas Arifin. Saya malah dipinjemi buku cerita sahabat rasul oleh mas Arifin. Istri beliau sedang hamil 8 bulanan pula. Pengetahuan agamanya luas, jadi saya belajar juga pada beliau, dari riwayat Nabi sampai cara mengasuh anak islami.

Sungguh hal yg bikin ga kuat adalah perasaan ngantuknya, ketika ga ada kegiatan lain, selain membaca buku. Ada beberapa yg datang, tapi transaksi belum terjadi. Harus banyak bersabar, itu juga pesan pak Haji pada pegawainya jika ada yg ngadu toko sepi. Ya, SABAR adalah kata kuncinya.

Bada ashar saya pamit, rasanya tidak ada lagi yg bisa saya bantu bantu disana. Insyaallah, sabtu depan saya bisa belajar lagi di sana.

Dody

Minggu, 09 November 2008

Bertemu Pak Haji Alay di ATECE

Menyambung acara TDA tgl 8 November 08, tgl 9 November 08 saya berangkat ke ATECE. Karena sesuai acara akan ada pertemuan dengan pak Haji Alay sendiri, karena tidak bisa hadir di acara HBH. Jam 10 saya tiba di ATECE, tapi masih sepi, maksudnya tidak ada rombongan rame rame gitu. Saya bertanya pada security. Luar biasa, securitynya sungguh sopan. Tidak hanya satu, tapi sepertinya semua securitynya sopan.

Saya malah ditawarkan untuk bertemu langsung dengan pak Haji Alay. Saya tidak siap. Tapi ga enak juga kalo menolak terus, saya beranikan diri, ternyata pak Haji sedang ngumpul nyantai dengan beberapa orang yg datang terlebih dulu. Ternyata pak Haji tidak ada kesan 'menyeramkan' (maaf pilihan kata ini ^_^) Sungguh orang yg sederhana, gayanya, sikapnya, tutur katanya (kalau isi kata-katanya mah sudah pasti berbobot semua). Wajahnya sungguh meneduhkan siapapun yg berjumpa, dengan banyak senyum. Tidak ada kesan sombong, padahal dari cerita beliau, kenal langsung dengan Mahathir Muhammad mantan pm malaysia.

Point yg bisa saya tangkap pagi itu salah satunya adalah bahwa hidup adalah untuk memberi dan memberi tanpa mengharapkan (bahkan) ucapan terima kasih sekalipun dari orang yg ditolong. Cukup hanya erharap pada ridho Allah saja. Dan Insyaallah balasan dari Allah sungguh nikmat dan berlebih.

Cerita beliau tentang teman nya yg orang cina dan orang india yang bisa bekerja sama tanpa memperhatikan latar belakang suku dan agama. Bahwa tidak ada seorangpun dimuka bumi dapat memilih

dengan suku apa dia akan dilahirkan, memilih orang tua yang akan melahirkan. Semua adalah ciptaan Allah, dan jika kita menghakimi orang hanya karena suku agamanya, berarti kita telah menyinggung Allah Maha Pencipta.

Di akhir acara, saya beranikan diri untuk minta kesempatan magang di salah satu toko beliau. Dan langsung disetujui, Subhanallah. Padahal saya baru pertama kali ketemu, bahkan saya dengar ada pedagang di tanah bang yg sudah sekian lama ingin bertemu, baru bisa bertemu 1 tahun kemudian, saking padatnya jadwal pak Haji.

Dody

Halal Bihalal TDA 2008, di Bandung

[caption id="attachment_40" align="aligncenter" width="455" caption="Ada saya euy! ^_^"]Ada saya euy! ^_^[/caption]

TDA mengadakan acara luar biasa. Halal Bihalal 2008 tgl 8 November 2008, biasanya dilaksanakan di jakarta, tapi kali ini diselenggarakan di Bandung. Alhamdullilah, saya bisa ikutan sebagai peserta. Lokasi di kompleks Darut Tauhid di Gerlong. Tgl 4 saya mulai contact ke temen, Idham dan Rizal, juga Mas Sulkan yg ketemu di acara forum TDA sesi Ina Cookies.

Saya datang sebagai peserta yg kalo dilevel pastinya masih bawah sekali. Masih TDB, bisnis yg pasti dan berjalan pun tidak ada. Tapi saya yakin, kalo sering sering berkumpul dengan pengusaha-pengusaha tentunya akan terbawa arus menjadi pengusaha pula. InsyaAllah. Tujuan utama saya datang adalah ingin melihat langsung pak Haji Alay, yg saya baca ceritanya di blog pak Hadi Raja Selimut. Saya penasaran seperti apa orangnya. Syukur syukur mendapat doorprize domba Garut. Hahaha..  Sayangnya pak Haji Alay berhalangan hadir, juga pak Hadi. Tapi tanpa mendapat doorprize pun (ini murni menghibur diri sendiri ^_^), ilmu dan pencerahan yg didapat lebih dari harga yg telah 'dibayarkan'.

Materi pak Masrukhul Amri (http://www.amri.web.id) tentang Unlocking Potential Power in Bussiness, sungguh kebalikan dari ilmu yg selama ini pernah saya dapat. Tapi kalau di cerna lagi, sebenernya semua itu sebangun. Diajarkan, kita harus IRI! Tapi pilihlah orang yg pantas kita iri, yaitu orang kaya yg mengamalkan hartanya dan orang berilmu yg mengamalkan ilmunya. Ada 1 point penting lagi yg saya dapatkan.

Aku (ALLAH) sesuai dengan prasangkah hambaKu kepadaKu.

Kadang saya merasa tidak pantas memohon ampun dan pertolongan kepada Allah karena dosa saya yg berjibun, tapi itulah, kalau saya berprasangka Allah tidak akan mengampuni dan menolong hambaNya,  maka itu lah yg terjadi. Saya pikir ini mirip mirip dengan Law of Attraction, apa yang kita bayangkan, itulah yang akan terjadi. Dan perlu adanya Proklamasi Diri.

Materi Pak Jamil Azzaini (http://jamil.niriah.com)  tidak kalah menariknya. Beliau penasehat komunitas TDA. Walaupun sebenernya beliau hanya ditodong untuk memberi sambutan sambil mengisi waktu menunggu katering yg terlambat, tapi menurut saya sungguh menjadi salah satu acara penting di HBH kemarin. Hikmah dari keterlambatan katering kemarin adalah, pak Jamil bisa memberikan pemikirannya yang luar biasa. Banyak tertawanya, tapi kadang saya harus berusaha keras menahan air mata menetes, malu sama yg lain. hahaha.. Membuat saya malu dengan kondisi saya yg terhitung nyaman waktu kecil, tapi belum punya prestasi hebat yg dapat saya  banggakan di muka bumi saat ditanya oleh Allah saatnya nanti. Jika pak Amri dengan proklamasi, maka pak Jamil, menganjurkan untuk membuat Proposal Hidup yg akan saya jalani.

Bertemu dengan pak Rony Yuzirman (http://roniyuzirman.blogspot.com), sungguh pribadi yg sederhana dan hangat. Saya kagum dengan senyuman tulusnya, saat saya sapa, walaupun tidak kenal. Membuat saya merasa dihargai. Padahal beliau sudah punya "nama besar". Point yg insyaAllah akan saya ingat jika sudah menjadi pengusaha sukses agar selalu menghargai dan menghormati orang lain, siapapun itu.
Bertemu dengan pengusaha pengusaha sukses lainnya, Mas Pendi dari http://www.studiokaos.com. Mas Agung Supriyadi (http://www.soloraya.biz),  Mas Edi (http://www.grosirtanahabang.com) dan  Mas Yayan. Mudah-mudahan saya bisa meniru jejak langkah beliau semua, dan bersinergi saling menguntungkan dengan mereka, dan dengan pengusaha-pengusaha lainnya. Amin.

Bertemu juga dengan teman lama saya Henri, beliau adalah ketua Himakom dan kebetulan saya dulu ada di kepengurusannya seksi Dana Usaha. Ternyata pengalamannya sungguh luar biasa, jauh dari yg saya bayangkan. Dan semangatnya saat sedang di bawah, sungguh menginspirasi.

Saya pulang, dengan membawa doorprize susu kedelai produk dari semarang, tapi lebih dari itu, saya  mendapat pelajaran yg sungguh sungguh berharga. Semoga saya menjadi pribadi yg bersyukur, bukan hanya berterima kasih, kepada Allah Swt. Dan menjadi pengusaha yg Sukses dan Mulia, seperti kata pak Jamil Azzaini.

Dody