Tak terasa usaha kami udah jalan secara resmi 3 bulanan. Dari 2 lokasi, berkembang menjadi 3 lokasi, kembali jadi 2 lokasi. Dari tanpa karyawan, jadi ada 2 karyawan, sekarang karyawan tinggal 1 lagi.
Semua itu berproses. Alhamdullilah banyak sudah yang kami pelajari. Masih lebih banyak lagi yang harus dipelajari. Karena setiap hari tentunya akan menjadi lebih tau.
Lebih tau belum tentu menjadi lebih baik. Lebih baik akan tercapai kalau apa yang kita tau dapat diaplikasikan.
Problemnya sekarang adalah, kalau yang kita 'tau' itu barulah 'tau masalahnya'. Tapi belum 'tau solusinya'. Nah, gimana dong? Ya cari tau dong. Gitu aja koq ga dong.
Survey, cari responden, cari guru, cari info. Dari internet tentu sumber yang paling gampang. Dari limpahan informasi, bisa jadi masalah kita terpecahkan. Tapi bisa juga malah
tambah bingung. Cari lain ya tanya langsung ke pelanggan aka pengguna produk kita.
Nah, cari feedback dari pelanggan kita ini susah susah gampang ternyata. Sudah lebih dari 2 bulan, saya pasang pengumuman di booth-booth kita, kalau ada komplain, saran, kritik
atau apapun silahkan sms ke no sekian sekian. Malah sampai diiming imingin voucher gratis. Tapi hampir ga ada. Cuman sekali aja, waktu karyawan lupa nambahin keju. Hahaha..
Langsung kita hubungi balik, bilang maaf, terima kasih dan dikasih voucher. Hasilnya? Malah belanja lebih banyak.
Saya jadi inget ama temen saya. Alkisah kami makan di suatu tempat. Ga, bukan makan di hutan (mentang mentang pake kata alkisah, hehehe) Alamak! Pelayanannya parah,
makanannya ga enak, dan harganya mahal. Kita semua siap siap pasang tampang perang, kecuali saya sih, lah wong saya cuman ikut ditraktir koq. Hehehe..
Tapi setelah sekitar 5 detik kemudian emosi temen saya otomatis reda. Lho koq? Dia cuman bilang, 'udahlah biarin aja, ngapain ngajarin orang jadi pinter'.
Aha!! Langsung talak 3 itu. Makan seadanya, ga sampe abis, bayar, tinggalin. Dan ga akan balik lagi. Masih mending cuman segitu, lha kalo ditambah woro woro "eh, jangan
makan di sono, bla bla bla bla, tau kan? padahal kan bla bla bla bla..'.
Begitu juga dengan produk kami ini. Emang sih, masalah makanan masalah selera. Dan selera orang ga semua sama. Syusyeh pan?
Saya sampai ngundang sodara saya dari jakarta buat ngasih masukan. Demikian juga dengan teman ex-kantor.
Hari ini saya sendiri girang sekali. Karena hari ini, ada sms pelanggan yang masuk yang ngasih masukan. Plus dengan cara yang simpatik pula. Seandainya pun
dia sambil ngomel ngomel pun, tetap saya terima dengan lapang dada. Masukkannya sebenarnya simple, dan emang sebenernya udah dipikirkan oleh kita kita sebelumnya. Tapi dengan
sms ini makin meyakinkan kita buat segera launching cara baru.
Jadi, kritik pelanggan? Santai aja lagi ^_$
-ditemani lagu Beauty is You by Abdul and The Coffee Theory-
Dody (adalah) Pengusaha
idea, ACTION, fokus
Selasa, 01 September 2009
Rabu, 12 Agustus 2009
1 Tahun Blog
Evaluasi 1 tahun blog. Apa yang sudah tercapai? Apa yang sudah terjadi? Apa yg kita tulis, akan lebih besar kemungkinannya jadi kenyataan.
Satu tahun lalu, 13 Agustus 08, saya menuliskan impian saya, setelah ikutan seminar cara gila-nya pak Purdie dilanjutkan kelas EU angkatan 28 Bandung.
Semua tutorial/how-to langkah langkah menjadi sukses, baik itu UKM, pribadi, keuangan, hubungan antarpersonal, semua bermula dari apa impianmu? Itu yang menjadi langkah pertama waktu saya SMA join dengan salah satu MLM, disuruh bikin buku impian. Gunting semua gambar impian. Tempelkan. Itu juga rahasia pertama sukses UKM dari pak Fauzi Rahmanto. Itu juga rahasia dari Jack Canfield, pengumpul cerita buku Chicken Soup for your Soul. Saya bilang pengumpul, bukan penulis, karena dia hanya mengumpulkan cerita orang orang. Ide yang hebad untuk jadi kaya. Hehehe.. Langkah pertama ini juga yang diajarkan oleh Erbe Sentanu, Tung Desem Waringin, dan masih banyak lagi.
Kata Jack Canfield, menurut riset universitas (entah universitas mana, selama baik, saya percaya saja ^_^ ). Orang yang impiannya tertulis (ya, harus yang tertulis), dan mereview impian tertulis minimal 1 kali perhari, kemungkinan impiannya terwujud 200% dibandingkan dengan yang tidak melakukannya. 'Write it down. Yes, its critical, its radical, its simple and ... its work!' kata Jack.
Well, jujur saya tidak mereview impian saya setiap hari (harus jadi cacatan buat saya untuk lebih rajin), tapi sadar atau tidak, salah satu impian saya terwujud!
Ternyata tidak sampai 3 tahun, saya sudah TDA. Memang tidak sama persis seperti yang saya inginkan, yah, karena saya kurang spesifik menuliskannya dulu. Karena ternyata itu point penting lain dari menuliskan impian. Harus lebih jelas, lebih spesifik. TDA seperti apa? Berapa perusahaan? Berapa karyawan yang bisa dibantu ekonominya? Usaha bidang apa? Berapa omset perhari? Berapa cashflow yang diinginkan?
Selain salah satu impian yang terwujud, masih impian lain yang belum terwujud. Blog ini pun masih 'bolong-bolong', nulis masih berdasar mood. Lebih rajin Bos!
Impian tidak dikejar, karena dia otomatis akan terwujud, selama kita fokus. Selama impian itu jelas, semua yang kita lakukan, energi kita, akan terfokus pada impian itu, sadar atau tidak. Seluruh alam akan mendorong dan mendukung ke hal itu. Impikan, pasrahkan impian itu pada Yang Kuasa, lakukan apa yang bisa kita lakukan, syukuri seakan telah terwujud.
Saatnya menulis ulang impian saya. Lebih jelas, lebih spesifik.
--ditemani alunan lagu lagu Spyro Gyra --
Satu tahun lalu, 13 Agustus 08, saya menuliskan impian saya, setelah ikutan seminar cara gila-nya pak Purdie dilanjutkan kelas EU angkatan 28 Bandung.
Semua tutorial/how-to langkah langkah menjadi sukses, baik itu UKM, pribadi, keuangan, hubungan antarpersonal, semua bermula dari apa impianmu? Itu yang menjadi langkah pertama waktu saya SMA join dengan salah satu MLM, disuruh bikin buku impian. Gunting semua gambar impian. Tempelkan. Itu juga rahasia pertama sukses UKM dari pak Fauzi Rahmanto. Itu juga rahasia dari Jack Canfield, pengumpul cerita buku Chicken Soup for your Soul. Saya bilang pengumpul, bukan penulis, karena dia hanya mengumpulkan cerita orang orang. Ide yang hebad untuk jadi kaya. Hehehe.. Langkah pertama ini juga yang diajarkan oleh Erbe Sentanu, Tung Desem Waringin, dan masih banyak lagi.
Kata Jack Canfield, menurut riset universitas (entah universitas mana, selama baik, saya percaya saja ^_^ ). Orang yang impiannya tertulis (ya, harus yang tertulis), dan mereview impian tertulis minimal 1 kali perhari, kemungkinan impiannya terwujud 200% dibandingkan dengan yang tidak melakukannya. 'Write it down. Yes, its critical, its radical, its simple and ... its work!' kata Jack.
Well, jujur saya tidak mereview impian saya setiap hari (harus jadi cacatan buat saya untuk lebih rajin), tapi sadar atau tidak, salah satu impian saya terwujud!
Seorang yg ingin segera lulus dari TDB dan menjadi full TDA, lulus dari sini, 3 tahun lagi!
Ternyata tidak sampai 3 tahun, saya sudah TDA. Memang tidak sama persis seperti yang saya inginkan, yah, karena saya kurang spesifik menuliskannya dulu. Karena ternyata itu point penting lain dari menuliskan impian. Harus lebih jelas, lebih spesifik. TDA seperti apa? Berapa perusahaan? Berapa karyawan yang bisa dibantu ekonominya? Usaha bidang apa? Berapa omset perhari? Berapa cashflow yang diinginkan?
Selain salah satu impian yang terwujud, masih impian lain yang belum terwujud. Blog ini pun masih 'bolong-bolong', nulis masih berdasar mood. Lebih rajin Bos!
Impian tidak dikejar, karena dia otomatis akan terwujud, selama kita fokus. Selama impian itu jelas, semua yang kita lakukan, energi kita, akan terfokus pada impian itu, sadar atau tidak. Seluruh alam akan mendorong dan mendukung ke hal itu. Impikan, pasrahkan impian itu pada Yang Kuasa, lakukan apa yang bisa kita lakukan, syukuri seakan telah terwujud.
Saatnya menulis ulang impian saya. Lebih jelas, lebih spesifik.
--ditemani alunan lagu lagu Spyro Gyra --
Senin, 10 Agustus 2009
Bacalah
Ya, sharing ini terinspirasi oleh tulisan pak Jamil Azzaini seorang yg luar biasa yang giat menyebarkan virus Energi POSitif. Dan beberapa waktu yang lampau pun saya ingat ingat pernah mengupdate status FB saya dengan BACA, READ, THAK.
Saya termasuk orang yang gemar membaca. Istri saya juga. Alhamdullilah Radit-pun agak ketularan senang membaca (disamping kegemarannya 'main obing balap, obing pikap, dan obing truk ngenggggg...'). Kegemaran membaca ini dimulai dari kecil, kelas berapa SD-lah. Saya punya kamus kecil tapi twebel warna kuning. Kamus POPULER kalo ga salah namanya. Isinya macem macem. Saya senang membacanya sambil 'nongkrong' di WC. Suatu kegemaran yang terbawa sampai sekarang. Hehehe.. Dari pengetahuan istilah istilah populer dan kejadian kejadian populer (misal apa itu NAWAKSARA?) saya jadi bisa berdebat di kelas (misal kelas PSPB) dulu.
Tapi setelah kuliah, aktivitas membaca mulai teralihkan menjadi aktivitas yang lebih 'seru': main game. Ya, kuliah yg harusnya jadi programer, malah jadi pro-gamer. Bukan gamer yg menjadi pro dan menghasilkan duit, tapi lebih pro (baca: mementingkan) game daripada diktat kuliah. Maafin anakmu Ma.
Begitu juga waktu mulai kerja. Sudah terinfeksi oleh media internet dan turunan turunannya. Ada juga membaca sih. Tapi kalo baca buku, sudah jarang sekali, kecuali buku bajakan tentang komputer, biasa tuntutan gawean.
Makanya pas memutuskan resign kemaren, passss banget ada temen kantor yang berbaik hati nanya mau kado perpisahan apa. Kalau biasanya standar kemeja, dasi, jam (buat ngelamar dan wawancara kerja lagi maksudnya). Lah, saya kan ga akan ngelamar kerja, buat apa kemeja baru? Hehehe. Nah, karena pucuk dicinta ulam tiba, saya minta (kalau emang ada niat ngasih), buku aja. Kebetulan bulan bulan sebelumnya udah naksir beberapa judul buku.
Jadilah sekarang aktivitas saya (jadi lebih) banyak membaca buku lagi. Di? Ya, masih di tempat paporit lah.. Hahaha. Buku yg dulu terbeli tapi belon terbaca dapat giliran lagi. Dan, baru nyesel. Kenapa ga dari dulu bacanya ya? Sekarang banyak 'berdialog'(istilahnya pak Jamil) dengan Erbe Sentanu, Valentino Dinsi, Adam Khoo, Tung Desem Waringin, Larry Winget (paporit saya nih), Doug Hall, Joe Vitale, Krishnamurti dan lainnya. Bacanya loncat loncat dari satu buku ke buku lagi. Tapi selalu ada aja yg meng'ngeh'kan di setiap tulisan mereka.
Tulisan bermutu bertebaran, tidak hanya di buku. Tapi blog, email email di milis pun banyak yang TeOPe. Tulisan pak Fauzi Rahmanto, pak Jamil, pak Roni, pak Heru Utomo (kocak abis), pak Adzan Wahyu dan lainnya sungguh menginspirasi.
Saya termasuk orang yang gemar membaca. Istri saya juga. Alhamdullilah Radit-pun agak ketularan senang membaca (disamping kegemarannya 'main obing balap, obing pikap, dan obing truk ngenggggg...'). Kegemaran membaca ini dimulai dari kecil, kelas berapa SD-lah. Saya punya kamus kecil tapi twebel warna kuning. Kamus POPULER kalo ga salah namanya. Isinya macem macem. Saya senang membacanya sambil 'nongkrong' di WC. Suatu kegemaran yang terbawa sampai sekarang. Hehehe.. Dari pengetahuan istilah istilah populer dan kejadian kejadian populer (misal apa itu NAWAKSARA?) saya jadi bisa berdebat di kelas (misal kelas PSPB) dulu.
Tapi setelah kuliah, aktivitas membaca mulai teralihkan menjadi aktivitas yang lebih 'seru': main game. Ya, kuliah yg harusnya jadi programer, malah jadi pro-gamer. Bukan gamer yg menjadi pro dan menghasilkan duit, tapi lebih pro (baca: mementingkan) game daripada diktat kuliah. Maafin anakmu Ma.
Begitu juga waktu mulai kerja. Sudah terinfeksi oleh media internet dan turunan turunannya. Ada juga membaca sih. Tapi kalo baca buku, sudah jarang sekali, kecuali buku bajakan tentang komputer, biasa tuntutan gawean.
Makanya pas memutuskan resign kemaren, passss banget ada temen kantor yang berbaik hati nanya mau kado perpisahan apa. Kalau biasanya standar kemeja, dasi, jam (buat ngelamar dan wawancara kerja lagi maksudnya). Lah, saya kan ga akan ngelamar kerja, buat apa kemeja baru? Hehehe. Nah, karena pucuk dicinta ulam tiba, saya minta (kalau emang ada niat ngasih), buku aja. Kebetulan bulan bulan sebelumnya udah naksir beberapa judul buku.
Jadilah sekarang aktivitas saya (jadi lebih) banyak membaca buku lagi. Di? Ya, masih di tempat paporit lah.. Hahaha. Buku yg dulu terbeli tapi belon terbaca dapat giliran lagi. Dan, baru nyesel. Kenapa ga dari dulu bacanya ya? Sekarang banyak 'berdialog'(istilahnya pak Jamil) dengan Erbe Sentanu, Valentino Dinsi, Adam Khoo, Tung Desem Waringin, Larry Winget (paporit saya nih), Doug Hall, Joe Vitale, Krishnamurti dan lainnya. Bacanya loncat loncat dari satu buku ke buku lagi. Tapi selalu ada aja yg meng'ngeh'kan di setiap tulisan mereka.
Tulisan bermutu bertebaran, tidak hanya di buku. Tapi blog, email email di milis pun banyak yang TeOPe. Tulisan pak Fauzi Rahmanto, pak Jamil, pak Roni, pak Heru Utomo (kocak abis), pak Adzan Wahyu dan lainnya sungguh menginspirasi.
Manfaatkan kesempatan membaca untuk mengalirkan harapan dan inspirasi ke dalam pikiran dan hati Anda - Jamil Azzaini -
Orang akan mengerjakan sesuatu dengan lebih baik jika mereka mengetahui lebih baik - Jim Rohn -
Jumat, 07 Agustus 2009
Acara Ulangtahun Trijaya FM Bandung
7 Agustus 09. Baru pulang dari acara puncak peringatan ulangtahun radio Trijaya 91,3FM Bandung. Diadakan di Rumah Cafe di jalan Taman Cibenying Selatan. Acara dimulai jam 19.00, saya agak terlambat. Terlambat ikutan acara makan makannya :) , karena ga lama saya sampai acara yg sebenarnya dimulai, cuman kebagian air cup di akhir acara.
Acaran utamanya adalah mengupas 5 rahasia sukses bisnis UKM yg dibawakan oleh pak Fauzi Rahmanto. 5 rahasia tersebut adalah : mimpi, ceruk, tim, system, dan pengungkit. Masing masing topik dibahas perminggu sebelumnya secara siaran online di Trijaya FM, dan rahasia terakhir pengungkit dibahas di acara offair, sambil review 4 rahasia sebelumnya secara sekilas.
Seperti yg dikatakan oleh pak Fauzi, 5 rahasia ini adalah framework yg kira kira harus dilakukan oleh UKM untuk sukses. Pointnya tidak ada yg baru sebenarnya, karena sebelumnya pun sudah pernah tau dan baca. Tapi kalau dirangkum seperti ini tentu lebih ‘nyambung’ dan jadi lebih ngeh. Karena pak Fauzi juga mengakui kalau tidak semua point point ini adalah buah pikirannya, tapi disarikan dari berbagai pengetahuan dan pengalamannya selaku pengusaha sukses. Supaya bagaimana pemikiran dari ‘barat’ semisal leveraging ala Brad Sugar dari australia coba ‘dibumikan’ oleh pak Fauzi sehingga lebih cocok dengan indonesia.
Saya jujur ga ngikutin siaran onlinenya, dikarenakan (alasannnn hehehe) kesibukan. Tapi beliau janji softcopy akan dishare karena banyaknya permintaan. Saya pribadi malah membayangkan sari sari pikiran ini dibukukan. Tentunya akan menarik.
Saya banyak manggut manggut selama pemaparan pak Fauzi. Karena sebagai pelaku UKM baru, saya banyak mengalami hal yg dibahas. Walaupun sekilas sekilas, tapi koq semuanya kealaman. Mimpi saya dan partner. Trus gimana usaha saya ini harus bersaing dengan usaha besar yg sudah ada. Fokus pada ceruk. Nah ceruk ini yg harus dicari. Ceruk ini juga dibahas pas acara kemaren, yg diadakan oleh KADIN Bandung di hotel Narapati tentang Manajemen Usaha. Nah, 2 hari berturut turut ada topik yg sama, kayaknya ini sebuah ‘tanda tanda’ untuk saya untuk fokus memecahkan hal ini. Karena setiap saya bilang usaha saya ini, responnya pasti ohhh yg itu ya? Sambil menyebut merek usaha pionir. Hehehe..
Point lain misalnya tentang sistem. Bagaimana permasalahan dengan karyawan. Bagaimana menyamakan visi owner dan karyawan misalnya. Owner ingin profit, karyawan ingin kesejahteraan, pelanggan ingin pelayanan.
Bahwa harus ada keseimbangan antara 3 ini.
Siklus bisnis dari OWNER ke KARYAWAN ke CUSTOMER ke PERUSAHAAN balik ke OWNER membuka pikiran saya.
Ada lagi fakta tentang 10000 jam latihan untuk menjadi fasih pada satu bidang. Saya baru berapa persennya ya? Hahaha…
Sip, setiap hari ada ilmu baru yg didapat. Alhamdulliah. Pasti bermamfaat. Dan harus dijalankan. Karena seperti kata Larry Winget di bukunya Shut Up, Stop Whining and Get A Life, di dunia ini hanya ada 2 fakta, DIJALANKAN atau TIDAK DIJALANKAN. Tdak ada sebenarnya itu kalimat : saya akan berusaha. DIJALANKAN atau TIDAK. Thats all.
– sambil ngelirik berita liputan langsung pengepungan rumah Noordin M Top di tvOne, sing sukses pak Polisi!! –
Acaran utamanya adalah mengupas 5 rahasia sukses bisnis UKM yg dibawakan oleh pak Fauzi Rahmanto. 5 rahasia tersebut adalah : mimpi, ceruk, tim, system, dan pengungkit. Masing masing topik dibahas perminggu sebelumnya secara siaran online di Trijaya FM, dan rahasia terakhir pengungkit dibahas di acara offair, sambil review 4 rahasia sebelumnya secara sekilas.
Seperti yg dikatakan oleh pak Fauzi, 5 rahasia ini adalah framework yg kira kira harus dilakukan oleh UKM untuk sukses. Pointnya tidak ada yg baru sebenarnya, karena sebelumnya pun sudah pernah tau dan baca. Tapi kalau dirangkum seperti ini tentu lebih ‘nyambung’ dan jadi lebih ngeh. Karena pak Fauzi juga mengakui kalau tidak semua point point ini adalah buah pikirannya, tapi disarikan dari berbagai pengetahuan dan pengalamannya selaku pengusaha sukses. Supaya bagaimana pemikiran dari ‘barat’ semisal leveraging ala Brad Sugar dari australia coba ‘dibumikan’ oleh pak Fauzi sehingga lebih cocok dengan indonesia.
Saya jujur ga ngikutin siaran onlinenya, dikarenakan (alasannnn hehehe) kesibukan. Tapi beliau janji softcopy akan dishare karena banyaknya permintaan. Saya pribadi malah membayangkan sari sari pikiran ini dibukukan. Tentunya akan menarik.
Saya banyak manggut manggut selama pemaparan pak Fauzi. Karena sebagai pelaku UKM baru, saya banyak mengalami hal yg dibahas. Walaupun sekilas sekilas, tapi koq semuanya kealaman. Mimpi saya dan partner. Trus gimana usaha saya ini harus bersaing dengan usaha besar yg sudah ada. Fokus pada ceruk. Nah ceruk ini yg harus dicari. Ceruk ini juga dibahas pas acara kemaren, yg diadakan oleh KADIN Bandung di hotel Narapati tentang Manajemen Usaha. Nah, 2 hari berturut turut ada topik yg sama, kayaknya ini sebuah ‘tanda tanda’ untuk saya untuk fokus memecahkan hal ini. Karena setiap saya bilang usaha saya ini, responnya pasti ohhh yg itu ya? Sambil menyebut merek usaha pionir. Hehehe..
Point lain misalnya tentang sistem. Bagaimana permasalahan dengan karyawan. Bagaimana menyamakan visi owner dan karyawan misalnya. Owner ingin profit, karyawan ingin kesejahteraan, pelanggan ingin pelayanan.
Bahwa harus ada keseimbangan antara 3 ini.
Siklus bisnis dari OWNER ke KARYAWAN ke CUSTOMER ke PERUSAHAAN balik ke OWNER membuka pikiran saya.
Ada lagi fakta tentang 10000 jam latihan untuk menjadi fasih pada satu bidang. Saya baru berapa persennya ya? Hahaha…
Sip, setiap hari ada ilmu baru yg didapat. Alhamdulliah. Pasti bermamfaat. Dan harus dijalankan. Karena seperti kata Larry Winget di bukunya Shut Up, Stop Whining and Get A Life, di dunia ini hanya ada 2 fakta, DIJALANKAN atau TIDAK DIJALANKAN. Tdak ada sebenarnya itu kalimat : saya akan berusaha. DIJALANKAN atau TIDAK. Thats all.
– sambil ngelirik berita liputan langsung pengepungan rumah Noordin M Top di tvOne, sing sukses pak Polisi!! –
Sabtu, 21 Maret 2009
Go Double, by Krishnamurti, at Elebene Center, Bandung
Ah segarnya. Semangkuk indomie panas dan segelas air mengisi perut dan mengusir dingin malam ini. Baru pulang dari acara ngumpul fesbuker bandung dengan penulis buku Share the Key, Krishnamurti. Diadakan di Elebene Center, jl Sukajadi 189, Bandung.
Saya tau pak Krishna dari facebook, cuman sebatas tau bahwa beliau seorang motivator, seorang mindset motivator. Suatu hari saya menulis status bahwa saya sedang mencari tempat pembuatan gerobak di bandung. Dan tak disangka pak Krishna meng-tag like ke status saya. Seorang terkenal sempat meng-tag like status saya. Sebelumnya ga pernah ada kontak dengan pak Krishna. Bangga rasanya. Hahaha.. emang rada katrok kalo dipikir-pikir. Tapi ya, bangga itu ada, apa boleh buat. Hari selanjutnya saya baca tulisan pak Krishna di portalnlp.com soal go double. Dan ditulis, kalo emang tertarik dengan workshop di kota masing-masing agar sms ke no hp sekian sekian. Langsung saya sms, nama dan kota. Eh.. ga taunya langsung saya ditelpon pak Krishna. Agak gugup saya, pan orang katrok ceritanya, hahahaha.. Yah, begitulah cerita awal saya bisa kenal pak Krishna.
Saya juga tau bahwa beliau menulis buku Share the Key. Info itu saya tau udah lama dari cak Priyo Husodo, yg dengan semangat meng-sms saya ^_^. Waktu launching buku tersebut di gramedia merdeka bandung, saya udah berniat hadir. Tapi, kerjaan kantor membuat saya batal datang. Saya memang berniat membeli buku Share the Key, tapi buku ini harus antri di daftar belanja buku-buku lain saya setiap bulannya, maaf pak Krishna. Hehehe.. tapi sekarang udah beli koq. Malah udah ditandatangan langsung. Buku pertama saya yg ditandatangani penulisnya. Dasar ndeso. Hahahaha... Bukunya terhitung murah, dibanding dengan isi yang terkandung di dalamnya. Apalagi saya beli di togamas, yang emang diskon sepanjang tahun. Plussss dapat program diskon lainnya. Jadi bukunya tambah murah deh. Komplit dengan cd audio, dan buku bonus Go Double.
Nah, materi inilah yg dibahas di acara ngumpul pak Krishna dan fesbuker bandung. Undangan acaranya jam 18:30-21:00. Dan bandung, dibeberapa lokasi termasuk lokasi saya, ujan gede dari jam 14:30an. Sampe rumah, setelah bikin kartu nama dan ke be-mall, jam 18:00, saya basah kuyup. Dan itupun hujan tetep berlanjut, waktu saya berangkat dari rumah jam 19:00an. Sebelumnya kontak dulu ke pak Krishna mengabarkan bahwa saya agak telat. Emang sapa lu Dod, musti ditungguin? Hahaha... Yup sampai di elebene, celana saya basah abis. Maklumnya motorist yg menembus hujan menerjang banjir. Untungnya istri tercinta ngebekelin celana ganti. Jadi sampe di Elebene, agenda awal saya adalah cari kamar mandi buat ganti celana. Itu lantai toko kanisius sampe becek, punten ke mbak Agnes. Hehehehe...
Sebelum acara dimulai, ada acara poto-poto dulu, tapi karena emang ga ada persiapan kamera, hp-pun cuman bisa telpon sms doang. Jadi ya, ga ikut partisisapi poto poto. Ga gitu banyak yg datang. Mungkin karena kealangan ujan. Tadinya pun saya udah kepikiran ga datang. Karena hujan dan banjir tadi. Enakan juga di rumah sama si Radit. Tapi, saya yakin, semakin besar usaha yang kita lakukan, semakin banyak yg kita korbankan, insyaAllah semakin baik hasil yang kita dapatkan. Seperti ajaran tabungan energi positif pak Jamil.
Selanjutnya pak Krishna mulai bahas tentang Go Double, gimana caranya menjadi milyader dengan waktu yang cepat. Komplitnya ada di bukulah, atau baca tulisan pak Krishna di portalNLP.com. Penyampaiannya yang enak, bikin saya jadi penasaran ingin mencobanya. Lagian teknik ini udah terbukti koq. Buktinya adalah pak Krishna sendiri yang punya tabungan milyaran. ^_^ Penasaran saya tanya soal mental blok memulai program ini. Tapi dijawab beliau, ya itulah target yang harus kita set dulu. Nah, taktiknya salah satunya adalah, jalanin aja dulu. Nanti semuanya akan ada jalan keluarnya.
Pertanyaan saya yg lain adalah soal Anchoring. Teknik NLP yang sudah lama saya dengar tapi ga ngerti apa itu. Dan sudah terjawab oleh pak Krishna. Malah saya sempet dianchor (bener ga sih istilahnya) oleh pak Krishna. Tinggal saya yang ngembangin lagi. Ada beberapa teknik simpel yang menarik dan akan saya contek. Gapapa ya pak, saya contek. Misalnya teknik anchoring anak yang pasti akan saya praktekin ke Radit. Atau teknik karet gelangnya untuk setiap pikiran negatif.
Well, seperti saya bilang tadi, setiap usaha dan pengorbanan pasti ada hasilnya. Dan pengorbanan saya menembus ujan, terbukti sangat berharga, karena bisa ketemu langsung dengan pak Krishna dan bu Naomi. Bisa dengerin langsung sharingnya tentang macem macem. Bisa ketemu dengan fesbuker yang lain. Ya.. itu jadi tabungan positif buat saya. Amin.
Dody
lagi semangat!!
Saya tau pak Krishna dari facebook, cuman sebatas tau bahwa beliau seorang motivator, seorang mindset motivator. Suatu hari saya menulis status bahwa saya sedang mencari tempat pembuatan gerobak di bandung. Dan tak disangka pak Krishna meng-tag like ke status saya. Seorang terkenal sempat meng-tag like status saya. Sebelumnya ga pernah ada kontak dengan pak Krishna. Bangga rasanya. Hahaha.. emang rada katrok kalo dipikir-pikir. Tapi ya, bangga itu ada, apa boleh buat. Hari selanjutnya saya baca tulisan pak Krishna di portalnlp.com soal go double. Dan ditulis, kalo emang tertarik dengan workshop di kota masing-masing agar sms ke no hp sekian sekian. Langsung saya sms, nama dan kota. Eh.. ga taunya langsung saya ditelpon pak Krishna. Agak gugup saya, pan orang katrok ceritanya, hahahaha.. Yah, begitulah cerita awal saya bisa kenal pak Krishna.
Saya juga tau bahwa beliau menulis buku Share the Key. Info itu saya tau udah lama dari cak Priyo Husodo, yg dengan semangat meng-sms saya ^_^. Waktu launching buku tersebut di gramedia merdeka bandung, saya udah berniat hadir. Tapi, kerjaan kantor membuat saya batal datang. Saya memang berniat membeli buku Share the Key, tapi buku ini harus antri di daftar belanja buku-buku lain saya setiap bulannya, maaf pak Krishna. Hehehe.. tapi sekarang udah beli koq. Malah udah ditandatangan langsung. Buku pertama saya yg ditandatangani penulisnya. Dasar ndeso. Hahahaha... Bukunya terhitung murah, dibanding dengan isi yang terkandung di dalamnya. Apalagi saya beli di togamas, yang emang diskon sepanjang tahun. Plussss dapat program diskon lainnya. Jadi bukunya tambah murah deh. Komplit dengan cd audio, dan buku bonus Go Double.
Nah, materi inilah yg dibahas di acara ngumpul pak Krishna dan fesbuker bandung. Undangan acaranya jam 18:30-21:00. Dan bandung, dibeberapa lokasi termasuk lokasi saya, ujan gede dari jam 14:30an. Sampe rumah, setelah bikin kartu nama dan ke be-mall, jam 18:00, saya basah kuyup. Dan itupun hujan tetep berlanjut, waktu saya berangkat dari rumah jam 19:00an. Sebelumnya kontak dulu ke pak Krishna mengabarkan bahwa saya agak telat. Emang sapa lu Dod, musti ditungguin? Hahaha... Yup sampai di elebene, celana saya basah abis. Maklumnya motorist yg menembus hujan menerjang banjir. Untungnya istri tercinta ngebekelin celana ganti. Jadi sampe di Elebene, agenda awal saya adalah cari kamar mandi buat ganti celana. Itu lantai toko kanisius sampe becek, punten ke mbak Agnes. Hehehehe...
Sebelum acara dimulai, ada acara poto-poto dulu, tapi karena emang ga ada persiapan kamera, hp-pun cuman bisa telpon sms doang. Jadi ya, ga ikut partisisapi poto poto. Ga gitu banyak yg datang. Mungkin karena kealangan ujan. Tadinya pun saya udah kepikiran ga datang. Karena hujan dan banjir tadi. Enakan juga di rumah sama si Radit. Tapi, saya yakin, semakin besar usaha yang kita lakukan, semakin banyak yg kita korbankan, insyaAllah semakin baik hasil yang kita dapatkan. Seperti ajaran tabungan energi positif pak Jamil.
Selanjutnya pak Krishna mulai bahas tentang Go Double, gimana caranya menjadi milyader dengan waktu yang cepat. Komplitnya ada di bukulah, atau baca tulisan pak Krishna di portalNLP.com. Penyampaiannya yang enak, bikin saya jadi penasaran ingin mencobanya. Lagian teknik ini udah terbukti koq. Buktinya adalah pak Krishna sendiri yang punya tabungan milyaran. ^_^ Penasaran saya tanya soal mental blok memulai program ini. Tapi dijawab beliau, ya itulah target yang harus kita set dulu. Nah, taktiknya salah satunya adalah, jalanin aja dulu. Nanti semuanya akan ada jalan keluarnya.
Pertanyaan saya yg lain adalah soal Anchoring. Teknik NLP yang sudah lama saya dengar tapi ga ngerti apa itu. Dan sudah terjawab oleh pak Krishna. Malah saya sempet dianchor (bener ga sih istilahnya) oleh pak Krishna. Tinggal saya yang ngembangin lagi. Ada beberapa teknik simpel yang menarik dan akan saya contek. Gapapa ya pak, saya contek. Misalnya teknik anchoring anak yang pasti akan saya praktekin ke Radit. Atau teknik karet gelangnya untuk setiap pikiran negatif.
Well, seperti saya bilang tadi, setiap usaha dan pengorbanan pasti ada hasilnya. Dan pengorbanan saya menembus ujan, terbukti sangat berharga, karena bisa ketemu langsung dengan pak Krishna dan bu Naomi. Bisa dengerin langsung sharingnya tentang macem macem. Bisa ketemu dengan fesbuker yang lain. Ya.. itu jadi tabungan positif buat saya. Amin.
Dody
lagi semangat!!
Senin, 02 Maret 2009
Pengalaman "Indah" Ikutan Bazar Makanan
Sabtu-Minggu (28 Feb-1 Maret 09)ini, saya banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman. Alhamdullilah. Salah satu pelajaran yg sangat berharga adalah pengalaman membuka stand makanan di bazar. Karena saya miskin pengalaman, saya mengajak 2 rekan saya, Tika dan Irma. Yang notabene pun sebenernya ga punya pengalaman buka stand ginian. Tapi seperti kata SBY, bersama kita bisa!! Dua orang ibu yg sangat bersemangad.
Sedari awal, saya dan rekan sangat yakin. Karena peluang yg ditawarkan sungguh besar. 1000-2000 orang yg akan menghadiri seminar besar dengan pembicara pembicara besar! Acara maraton yg akan dilaksanakan 12 jam maraton. Wow! What an opportunity. Sabet!! Booking tempat dengan harga yg lumayan. Saweran modal.
Langkah kedua adalah menentukan produk yg akan kita jual. Sudah lama saya membaca nama besar salah satu franchise burger dan kopi. Sudah lama saya tertarik dan sangat ingin menjadi salah satu cabangnya di bandung. Dan saya pun kontak dengan ownernya. Luar biasa support. Saya dan rekan sangat gembira dan sangat semangad. Saking semangatnya, Tika sampai ke garut khusus untuk melihat sendiri operasional cabang yg di garut. Dan laporannya memang sangat bagus, antrian panjang untuk menikmati burger yg enak. Tika pun dengan semangatnya mengikuti bazar lokal tingkat RT dengan produk yg sama. Ya, itung itung latihan jualan.
Sip, hari besar itu pun tiba. Sesuai dengan prediksi jumlah peserta yg akan menghadiri seminar, kita pun memesan stok ke supplier. Supply datang hari jumat pagi. Sengaja kita minta sehari sebelum acara, biar kalau ada yg kurang kurang bisa kita persiapkan lagi.
Pada hari H, saya ada acara di jakarta. Event dibandung dihandle oleh Tika dan Irma. Dari pagi, mereka datang paling awal ke lokasi. Lho koq? posisinya berubah? Tidak sesuai dengan gambar di denah? Angkut semua perlengkapan perang. Sampai bawa kulkas kecil segala. Demi menjamin semuanya dalam keadaan fresh. Lho koq, ada yg jual produk yg jenisnya sama? Kopi sachetan? Nope, bukan berarti kita ga berani bersaing. Tapi dalam jualan, tetep ada prinsip ekonomi yang harus kita pertimbangkan dong. Lokasi menentukan prestasi, dan kita pun jeblok di sini. Stand kita ketutupan oleh antrian stand lain. Boro-boro ada yg mo beli, lah wong ngeh kalo ada stand burger dan kopi aja kagak, standnya aja ketutupan ama antrian orang?
Artinya? Kita rugi besar. Jangankan BEP, untuk bayar sewa stand pun kita ga sampai setengahnya. Mana burger sudah dipotong potongin malam sebelumnya. Supaya nanti di lokasi ga riweuh motong burger. Sisa stok sangat banyak. Beug!!
Tika dan Irma ga patah semangat, hari minggu harus jualan di daerah caringin. Biasanya pagi banyak yg olahraga pagi. Pagi pagi siapin dagangan, pas mo keluarin, hujan! Yg olahraga pada bubar jalan. Beug!! Lagi...
Akhirnya, keluarga dari pagi sampai malam makan burger. Hahahaha...
Kecewa? Jelas. Sama kecewanya dengan supplier kami. Bahkan lebih. Semua kerugian materi insyaAllah kami ganti. Hasil penjualan yg ga sampai setengahnya dari biaya sewa tempat pun harus terpotong 200rb untuk pengiriman retur hari itu juga. Semua keringat dan usaha maksimal kami, belum menghasilkan seperti yg diharapkan. Paling gampang saat ini adalah mencari kambing hitam. Tapi setelah itu? Ngapain? So, lupakan kambing hitam. Lebih baik mencari sapi bule. Ikhlasin aja. Hehehehe..
Terima kasih saya untuk kerja keras rekan saya yg super, SUPERMOM, Tika dan Irma. Ibu ibu yg dengan semangad melakoni ini semua, sampai Irma musti kehilangan 2 hp, dan dompet plus isi-isinya. Harus mengorbankan waktu libur bersama keluarga. Kebayang pas acara cuman bengong karena jarang yg beli. Tapi teteup bisa bercanda dan ketawa-ketawa (walau hati perih ya neng?) Untuk keluarganya yg telah support abis. Mohon maaf dari saya yg telah 'menjebloskan' ke situasi ini. Hehehehe...
Semoga ini menjadi pencairan tabungan energi negatif semua. Terima kasih ya Allah, semoga pengalaman ini akan membuka kunci rejeki yg lain bagi kami semua. Amin.
Dody
*subuh ga bisa tidur*
nb. masih banyak detail yg tidak ditulis, biar menjadi pelajaran dan kenangan bagi kami ^_^
Sedari awal, saya dan rekan sangat yakin. Karena peluang yg ditawarkan sungguh besar. 1000-2000 orang yg akan menghadiri seminar besar dengan pembicara pembicara besar! Acara maraton yg akan dilaksanakan 12 jam maraton. Wow! What an opportunity. Sabet!! Booking tempat dengan harga yg lumayan. Saweran modal.
Langkah kedua adalah menentukan produk yg akan kita jual. Sudah lama saya membaca nama besar salah satu franchise burger dan kopi. Sudah lama saya tertarik dan sangat ingin menjadi salah satu cabangnya di bandung. Dan saya pun kontak dengan ownernya. Luar biasa support. Saya dan rekan sangat gembira dan sangat semangad. Saking semangatnya, Tika sampai ke garut khusus untuk melihat sendiri operasional cabang yg di garut. Dan laporannya memang sangat bagus, antrian panjang untuk menikmati burger yg enak. Tika pun dengan semangatnya mengikuti bazar lokal tingkat RT dengan produk yg sama. Ya, itung itung latihan jualan.
Sip, hari besar itu pun tiba. Sesuai dengan prediksi jumlah peserta yg akan menghadiri seminar, kita pun memesan stok ke supplier. Supply datang hari jumat pagi. Sengaja kita minta sehari sebelum acara, biar kalau ada yg kurang kurang bisa kita persiapkan lagi.
Pada hari H, saya ada acara di jakarta. Event dibandung dihandle oleh Tika dan Irma. Dari pagi, mereka datang paling awal ke lokasi. Lho koq? posisinya berubah? Tidak sesuai dengan gambar di denah? Angkut semua perlengkapan perang. Sampai bawa kulkas kecil segala. Demi menjamin semuanya dalam keadaan fresh. Lho koq, ada yg jual produk yg jenisnya sama? Kopi sachetan? Nope, bukan berarti kita ga berani bersaing. Tapi dalam jualan, tetep ada prinsip ekonomi yang harus kita pertimbangkan dong. Lokasi menentukan prestasi, dan kita pun jeblok di sini. Stand kita ketutupan oleh antrian stand lain. Boro-boro ada yg mo beli, lah wong ngeh kalo ada stand burger dan kopi aja kagak, standnya aja ketutupan ama antrian orang?
Artinya? Kita rugi besar. Jangankan BEP, untuk bayar sewa stand pun kita ga sampai setengahnya. Mana burger sudah dipotong potongin malam sebelumnya. Supaya nanti di lokasi ga riweuh motong burger. Sisa stok sangat banyak. Beug!!
Tika dan Irma ga patah semangat, hari minggu harus jualan di daerah caringin. Biasanya pagi banyak yg olahraga pagi. Pagi pagi siapin dagangan, pas mo keluarin, hujan! Yg olahraga pada bubar jalan. Beug!! Lagi...
Akhirnya, keluarga dari pagi sampai malam makan burger. Hahahaha...
Kecewa? Jelas. Sama kecewanya dengan supplier kami. Bahkan lebih. Semua kerugian materi insyaAllah kami ganti. Hasil penjualan yg ga sampai setengahnya dari biaya sewa tempat pun harus terpotong 200rb untuk pengiriman retur hari itu juga. Semua keringat dan usaha maksimal kami, belum menghasilkan seperti yg diharapkan. Paling gampang saat ini adalah mencari kambing hitam. Tapi setelah itu? Ngapain? So, lupakan kambing hitam. Lebih baik mencari sapi bule. Ikhlasin aja. Hehehehe..
Terima kasih saya untuk kerja keras rekan saya yg super, SUPERMOM, Tika dan Irma. Ibu ibu yg dengan semangad melakoni ini semua, sampai Irma musti kehilangan 2 hp, dan dompet plus isi-isinya. Harus mengorbankan waktu libur bersama keluarga. Kebayang pas acara cuman bengong karena jarang yg beli. Tapi teteup bisa bercanda dan ketawa-ketawa (walau hati perih ya neng?) Untuk keluarganya yg telah support abis. Mohon maaf dari saya yg telah 'menjebloskan' ke situasi ini. Hehehehe...
Semoga ini menjadi pencairan tabungan energi negatif semua. Terima kasih ya Allah, semoga pengalaman ini akan membuka kunci rejeki yg lain bagi kami semua. Amin.
Dody
*subuh ga bisa tidur*
nb. masih banyak detail yg tidak ditulis, biar menjadi pelajaran dan kenangan bagi kami ^_^
Minggu, 22 Februari 2009
Penyiksaan Diri
Penyiksaan diri yg paling kejam adalah bermimpi besar tapi melakukan penundaan tindakan. (Mario Teguh)
Kalimat itu saya dengar di acara metrotv tadi malam. Pak Mario Teguh adalah salah satu favorit saya. Beliau adalah salah satu orang besar yg menurut saya diberkati oleh Allah dengan hati yg bersih dan pikiran jernih. Kata katanya (agak) njlimet. Tapi sangat mengena ke kehidupan sehari hari.
Saya cerna kata kata itu, dan saya putuskan, saya ga boleh menyiksa diri. Karena mimpi saya yg besar.
Langganan:
Postingan (Atom)