Selasa, 01 September 2009

Feedback Pelanggan

Tak terasa usaha kami udah jalan secara resmi 3 bulanan. Dari 2 lokasi, berkembang menjadi 3 lokasi, kembali jadi 2 lokasi. Dari tanpa karyawan, jadi ada 2 karyawan, sekarang karyawan tinggal 1 lagi.
Semua itu berproses. Alhamdullilah banyak sudah yang kami pelajari. Masih lebih banyak lagi yang harus dipelajari. Karena setiap hari tentunya akan menjadi lebih tau.
Lebih tau belum tentu menjadi lebih baik. Lebih baik akan tercapai kalau apa yang kita tau dapat diaplikasikan.

Problemnya sekarang adalah, kalau yang kita 'tau' itu barulah 'tau masalahnya'. Tapi belum 'tau solusinya'. Nah, gimana dong? Ya cari tau dong. Gitu aja koq ga dong.
Survey, cari responden, cari guru, cari info. Dari internet tentu sumber yang paling gampang. Dari limpahan informasi, bisa jadi masalah kita terpecahkan. Tapi bisa juga malah
tambah bingung. Cari lain ya tanya langsung ke pelanggan aka pengguna produk kita.

Nah, cari feedback dari pelanggan kita ini susah susah gampang ternyata. Sudah lebih dari 2 bulan, saya pasang pengumuman di booth-booth kita, kalau ada komplain, saran, kritik
atau apapun silahkan sms ke no sekian sekian. Malah sampai diiming imingin voucher gratis. Tapi hampir ga ada. Cuman sekali aja, waktu karyawan lupa nambahin keju. Hahaha..
Langsung kita hubungi balik, bilang maaf, terima kasih dan dikasih voucher. Hasilnya? Malah belanja lebih banyak.

Saya jadi inget ama temen saya. Alkisah kami makan di suatu tempat. Ga, bukan makan di hutan (mentang mentang pake kata alkisah, hehehe) Alamak! Pelayanannya parah,
makanannya ga enak, dan harganya mahal. Kita semua siap siap pasang tampang perang, kecuali saya sih, lah wong saya cuman ikut ditraktir koq. Hehehe..
Tapi setelah sekitar 5 detik kemudian emosi temen saya otomatis reda. Lho koq? Dia cuman bilang, 'udahlah biarin aja, ngapain ngajarin orang jadi pinter'.
Aha!! Langsung talak 3 itu. Makan seadanya, ga sampe abis, bayar, tinggalin. Dan ga akan balik lagi. Masih mending cuman segitu, lha kalo ditambah woro woro "eh, jangan
makan di sono, bla bla bla bla, tau kan? padahal kan bla bla bla bla..'.

Begitu juga dengan produk kami ini. Emang sih, masalah makanan masalah selera. Dan selera orang ga semua sama. Syusyeh pan?
Saya sampai ngundang sodara saya dari jakarta buat ngasih masukan. Demikian juga dengan teman ex-kantor.
Hari ini saya sendiri girang sekali. Karena hari ini, ada sms pelanggan yang masuk yang ngasih masukan. Plus dengan cara yang simpatik pula. Seandainya pun
dia sambil ngomel ngomel pun, tetap saya terima dengan lapang dada. Masukkannya sebenarnya simple, dan emang sebenernya udah dipikirkan oleh kita kita sebelumnya. Tapi dengan
sms ini makin meyakinkan kita buat segera launching cara baru.

Jadi, kritik pelanggan? Santai aja lagi ^_$

-ditemani lagu Beauty is You by Abdul and The Coffee Theory-

Rabu, 12 Agustus 2009

1 Tahun Blog

Evaluasi 1 tahun blog. Apa yang sudah tercapai? Apa yang sudah terjadi? Apa yg kita tulis, akan lebih besar kemungkinannya jadi kenyataan.

Satu tahun lalu, 13 Agustus 08, saya menuliskan impian saya, setelah ikutan seminar cara gila-nya pak Purdie dilanjutkan kelas EU angkatan 28 Bandung.

Semua tutorial/how-to langkah langkah menjadi sukses, baik itu UKM, pribadi, keuangan, hubungan antarpersonal, semua bermula dari apa impianmu? Itu yang menjadi langkah pertama waktu saya SMA join dengan salah satu MLM, disuruh bikin buku impian. Gunting semua gambar impian. Tempelkan. Itu juga rahasia pertama sukses UKM dari pak Fauzi Rahmanto. Itu juga rahasia dari Jack Canfield, pengumpul cerita buku Chicken Soup for your Soul. Saya bilang pengumpul, bukan penulis, karena dia hanya mengumpulkan cerita orang orang. Ide yang hebad untuk jadi kaya. Hehehe.. Langkah pertama ini juga yang diajarkan oleh Erbe Sentanu, Tung Desem Waringin, dan masih banyak lagi.

Kata Jack Canfield, menurut riset universitas (entah universitas mana, selama baik, saya percaya saja ^_^ ). Orang yang impiannya tertulis (ya, harus yang tertulis), dan mereview impian tertulis minimal 1 kali perhari, kemungkinan impiannya terwujud 200% dibandingkan dengan yang tidak melakukannya. 'Write it down. Yes, its critical, its radical, its simple and ... its work!' kata Jack.

Well, jujur saya tidak mereview impian saya setiap hari (harus jadi cacatan buat saya untuk lebih rajin), tapi sadar atau tidak, salah satu impian saya terwujud!

Seorang yg ingin segera lulus dari TDB dan menjadi full TDA, lulus dari sini, 3 tahun lagi!


Ternyata tidak sampai 3 tahun, saya sudah TDA. Memang tidak sama persis seperti yang saya inginkan, yah, karena saya kurang spesifik menuliskannya dulu. Karena ternyata itu point penting lain dari menuliskan impian. Harus lebih jelas, lebih spesifik. TDA seperti apa? Berapa perusahaan? Berapa karyawan yang bisa dibantu ekonominya? Usaha bidang apa? Berapa omset perhari? Berapa cashflow yang diinginkan?

Selain salah satu impian yang terwujud, masih impian lain yang belum terwujud. Blog ini pun masih 'bolong-bolong', nulis masih berdasar mood. Lebih rajin Bos!

Impian tidak dikejar, karena dia otomatis akan terwujud, selama kita fokus. Selama impian itu jelas, semua yang kita lakukan, energi kita, akan terfokus pada impian itu, sadar atau tidak. Seluruh alam akan mendorong dan mendukung ke hal itu. Impikan, pasrahkan impian itu pada Yang Kuasa, lakukan apa yang bisa kita lakukan, syukuri seakan telah terwujud.

Saatnya menulis ulang impian saya. Lebih jelas, lebih spesifik.

--ditemani alunan lagu lagu Spyro Gyra --

Senin, 10 Agustus 2009

Bacalah

Ya, sharing ini terinspirasi oleh tulisan pak Jamil Azzaini seorang yg luar biasa yang giat menyebarkan virus Energi POSitif. Dan beberapa waktu yang lampau pun saya ingat ingat pernah mengupdate status FB saya dengan BACA, READ, THAK.

Saya termasuk orang yang gemar membaca. Istri saya juga. Alhamdullilah Radit-pun agak ketularan senang membaca (disamping kegemarannya 'main obing balap, obing pikap, dan obing truk ngenggggg...'). Kegemaran membaca ini dimulai dari kecil, kelas berapa SD-lah. Saya punya kamus kecil tapi twebel warna kuning. Kamus POPULER kalo ga salah namanya. Isinya macem macem. Saya senang membacanya sambil 'nongkrong' di WC. Suatu kegemaran yang terbawa sampai sekarang. Hehehe.. Dari pengetahuan istilah istilah populer dan kejadian kejadian populer (misal apa itu NAWAKSARA?) saya jadi bisa berdebat di kelas (misal kelas PSPB) dulu.

Tapi setelah kuliah, aktivitas membaca mulai teralihkan menjadi aktivitas yang lebih 'seru': main game. Ya, kuliah yg harusnya jadi programer, malah jadi pro-gamer. Bukan gamer yg menjadi pro dan menghasilkan duit, tapi lebih pro (baca: mementingkan) game daripada diktat kuliah. Maafin anakmu Ma.

Begitu juga waktu mulai kerja. Sudah terinfeksi oleh media internet dan turunan turunannya. Ada juga membaca sih. Tapi kalo baca buku, sudah jarang sekali, kecuali buku bajakan tentang komputer, biasa tuntutan gawean.

Makanya pas memutuskan resign kemaren, passss banget ada temen kantor yang berbaik hati nanya mau kado perpisahan apa. Kalau biasanya standar kemeja, dasi, jam (buat ngelamar dan wawancara kerja lagi maksudnya). Lah, saya kan ga akan ngelamar kerja, buat apa kemeja baru? Hehehe. Nah, karena pucuk dicinta ulam tiba, saya minta (kalau emang ada niat ngasih), buku aja. Kebetulan bulan bulan sebelumnya udah naksir beberapa judul buku.

Jadilah sekarang aktivitas saya (jadi lebih) banyak membaca buku lagi. Di? Ya, masih di tempat paporit lah.. Hahaha. Buku yg dulu terbeli tapi belon terbaca dapat giliran lagi. Dan, baru nyesel. Kenapa ga dari dulu bacanya ya? Sekarang banyak 'berdialog'(istilahnya pak Jamil) dengan Erbe Sentanu, Valentino Dinsi, Adam Khoo, Tung Desem Waringin, Larry Winget (paporit saya nih), Doug Hall, Joe Vitale, Krishnamurti dan lainnya. Bacanya loncat loncat dari satu buku ke buku lagi. Tapi selalu ada aja yg meng'ngeh'kan di setiap tulisan mereka.

Tulisan bermutu bertebaran, tidak hanya di buku. Tapi blog, email email di milis pun banyak yang TeOPe. Tulisan pak Fauzi Rahmanto, pak Jamil, pak Roni, pak Heru Utomo (kocak abis), pak Adzan Wahyu dan lainnya sungguh menginspirasi.

Manfaatkan kesempatan membaca untuk mengalirkan harapan dan inspirasi ke dalam pikiran dan hati Anda - Jamil Azzaini -


Orang akan mengerjakan sesuatu dengan lebih baik jika mereka mengetahui lebih baik - Jim Rohn -

Jumat, 07 Agustus 2009

Acara Ulangtahun Trijaya FM Bandung

7 Agustus 09. Baru pulang dari acara puncak peringatan ulangtahun radio Trijaya 91,3FM Bandung. Diadakan di Rumah Cafe di jalan Taman Cibenying Selatan. Acara dimulai jam 19.00, saya agak terlambat. Terlambat ikutan acara makan makannya :) , karena ga lama saya sampai acara yg sebenarnya dimulai, cuman kebagian air cup di akhir acara.

Acaran utamanya adalah mengupas 5 rahasia sukses bisnis UKM yg dibawakan oleh pak Fauzi Rahmanto. 5 rahasia tersebut adalah : mimpi, ceruk, tim, system, dan pengungkit. Masing masing topik dibahas perminggu sebelumnya secara siaran online di Trijaya FM, dan rahasia terakhir pengungkit dibahas di acara offair, sambil review 4 rahasia sebelumnya secara sekilas.

Seperti yg dikatakan oleh pak Fauzi, 5 rahasia ini adalah framework yg kira kira harus dilakukan oleh UKM untuk sukses. Pointnya tidak ada yg baru sebenarnya, karena sebelumnya pun sudah pernah tau dan baca. Tapi kalau dirangkum seperti ini tentu lebih ‘nyambung’ dan jadi lebih ngeh. Karena pak Fauzi juga mengakui kalau tidak semua point point ini adalah buah pikirannya, tapi disarikan dari berbagai pengetahuan dan pengalamannya selaku pengusaha sukses. Supaya bagaimana pemikiran dari ‘barat’ semisal leveraging ala Brad Sugar dari australia coba ‘dibumikan’ oleh pak Fauzi sehingga lebih cocok dengan indonesia.

Saya jujur ga ngikutin siaran onlinenya, dikarenakan (alasannnn hehehe) kesibukan. Tapi beliau janji softcopy akan dishare karena banyaknya permintaan. Saya pribadi malah membayangkan sari sari pikiran ini dibukukan. Tentunya akan menarik.

Saya banyak manggut manggut selama pemaparan pak Fauzi. Karena sebagai pelaku UKM baru, saya banyak mengalami hal yg dibahas. Walaupun sekilas sekilas, tapi koq semuanya kealaman. Mimpi saya dan partner. Trus gimana usaha saya ini harus bersaing dengan usaha besar yg sudah ada. Fokus pada ceruk. Nah ceruk ini yg harus dicari. Ceruk ini juga dibahas pas acara kemaren, yg diadakan oleh KADIN Bandung di hotel Narapati tentang Manajemen Usaha. Nah, 2 hari berturut turut ada topik yg sama, kayaknya ini sebuah ‘tanda tanda’ untuk saya untuk fokus memecahkan hal ini. Karena setiap saya bilang usaha saya ini, responnya pasti ohhh yg itu ya? Sambil menyebut merek usaha pionir. Hehehe..

Point lain misalnya tentang sistem. Bagaimana permasalahan dengan karyawan. Bagaimana menyamakan visi owner dan karyawan misalnya. Owner ingin profit, karyawan ingin kesejahteraan, pelanggan ingin pelayanan.
Bahwa harus ada keseimbangan antara 3 ini.

Siklus bisnis dari OWNER ke KARYAWAN ke CUSTOMER ke PERUSAHAAN balik ke OWNER membuka pikiran saya.

Ada lagi fakta tentang 10000 jam latihan untuk menjadi fasih pada satu bidang. Saya baru berapa persennya ya? Hahaha…

Sip, setiap hari ada ilmu baru yg didapat. Alhamdulliah. Pasti bermamfaat. Dan harus dijalankan. Karena seperti kata Larry Winget di bukunya Shut Up, Stop Whining and Get A Life, di dunia ini hanya ada 2 fakta, DIJALANKAN atau TIDAK DIJALANKAN. Tdak ada sebenarnya itu kalimat : saya akan berusaha. DIJALANKAN atau TIDAK. Thats all.

– sambil ngelirik berita liputan langsung pengepungan rumah Noordin M Top di tvOne, sing sukses pak Polisi!! –

Sabtu, 21 Maret 2009

Go Double, by Krishnamurti, at Elebene Center, Bandung

Ah segarnya. Semangkuk indomie panas dan segelas air mengisi perut dan mengusir dingin malam ini. Baru pulang dari acara ngumpul fesbuker bandung dengan penulis buku Share the Key, Krishnamurti. Diadakan di Elebene Center, jl Sukajadi 189, Bandung.

Saya tau pak Krishna dari facebook, cuman sebatas tau bahwa beliau seorang motivator, seorang mindset motivator. Suatu hari saya menulis status bahwa saya sedang mencari tempat pembuatan gerobak di bandung. Dan tak disangka pak Krishna meng-tag like ke status saya. Seorang terkenal sempat meng-tag like status saya. Sebelumnya ga pernah ada kontak dengan pak Krishna. Bangga rasanya. Hahaha.. emang rada katrok kalo dipikir-pikir. Tapi ya, bangga itu ada, apa boleh buat. Hari selanjutnya saya baca tulisan pak Krishna di portalnlp.com soal go double. Dan ditulis, kalo emang tertarik dengan workshop di kota masing-masing agar sms ke no hp sekian sekian. Langsung saya sms, nama dan kota. Eh.. ga taunya langsung saya ditelpon pak Krishna. Agak gugup saya, pan orang katrok ceritanya, hahahaha.. Yah, begitulah cerita awal saya bisa kenal pak Krishna.

Saya juga tau bahwa beliau menulis buku Share the Key. Info itu saya tau udah lama dari cak Priyo Husodo, yg dengan semangat meng-sms saya ^_^. Waktu launching buku tersebut di gramedia merdeka bandung, saya udah berniat hadir. Tapi, kerjaan kantor membuat saya batal datang. Saya memang berniat membeli buku Share the Key, tapi buku ini harus antri di daftar belanja buku-buku lain saya setiap bulannya, maaf pak Krishna. Hehehe.. tapi sekarang udah beli koq. Malah udah ditandatangan langsung. Buku pertama saya yg ditandatangani penulisnya. Dasar ndeso. Hahahaha... Bukunya terhitung murah, dibanding dengan isi yang terkandung di dalamnya. Apalagi saya beli di togamas, yang emang diskon sepanjang tahun. Plussss dapat program diskon lainnya. Jadi bukunya tambah murah deh. Komplit dengan cd audio, dan buku bonus Go Double.

Nah, materi inilah yg dibahas di acara ngumpul pak Krishna dan fesbuker bandung. Undangan acaranya jam 18:30-21:00. Dan bandung, dibeberapa lokasi termasuk lokasi saya, ujan gede dari jam 14:30an. Sampe rumah, setelah bikin kartu nama dan ke be-mall, jam 18:00, saya basah kuyup. Dan itupun hujan tetep berlanjut, waktu saya berangkat dari rumah jam 19:00an. Sebelumnya kontak dulu ke pak Krishna mengabarkan bahwa saya agak telat. Emang sapa lu Dod, musti ditungguin? Hahaha... Yup sampai di elebene, celana saya basah abis. Maklumnya motorist yg menembus hujan menerjang banjir. Untungnya istri tercinta ngebekelin celana ganti. Jadi sampe di Elebene, agenda awal saya adalah cari kamar mandi buat ganti celana. Itu lantai toko kanisius sampe becek, punten ke mbak Agnes. Hehehehe...

Sebelum acara dimulai, ada acara poto-poto dulu, tapi karena emang ga ada persiapan kamera, hp-pun cuman bisa telpon sms doang. Jadi ya, ga ikut partisisapi poto poto. Ga gitu banyak yg datang. Mungkin karena kealangan ujan. Tadinya pun saya udah kepikiran ga datang. Karena hujan dan banjir tadi. Enakan juga di rumah sama si Radit. Tapi, saya yakin, semakin besar usaha yang kita lakukan, semakin banyak yg kita korbankan, insyaAllah semakin baik hasil yang kita dapatkan. Seperti ajaran tabungan energi positif pak Jamil.

Selanjutnya pak Krishna mulai bahas tentang Go Double, gimana caranya menjadi milyader dengan waktu yang cepat. Komplitnya ada di bukulah, atau baca tulisan pak Krishna di portalNLP.com. Penyampaiannya yang enak, bikin saya jadi penasaran ingin mencobanya. Lagian teknik ini udah terbukti koq. Buktinya adalah pak Krishna sendiri yang punya tabungan milyaran. ^_^ Penasaran saya tanya soal mental blok memulai program ini. Tapi dijawab beliau, ya itulah target yang harus kita set dulu. Nah, taktiknya salah satunya adalah, jalanin aja dulu. Nanti semuanya akan ada jalan keluarnya.

Pertanyaan saya yg lain adalah soal Anchoring. Teknik NLP yang sudah lama saya dengar tapi ga ngerti apa itu. Dan sudah terjawab oleh pak Krishna. Malah saya sempet dianchor (bener ga sih istilahnya) oleh pak Krishna. Tinggal saya yang ngembangin lagi. Ada beberapa teknik simpel yang menarik dan akan saya contek. Gapapa ya pak, saya contek. Misalnya teknik anchoring anak yang pasti akan saya praktekin ke Radit. Atau teknik karet gelangnya untuk setiap pikiran negatif.

Well, seperti saya bilang tadi, setiap usaha dan pengorbanan pasti ada hasilnya. Dan pengorbanan saya menembus ujan, terbukti sangat berharga, karena bisa ketemu langsung dengan pak Krishna dan bu Naomi. Bisa dengerin langsung sharingnya tentang macem macem. Bisa ketemu dengan fesbuker yang lain. Ya.. itu jadi tabungan positif buat saya. Amin.

Dody
lagi semangat!!

Senin, 02 Maret 2009

Pengalaman "Indah" Ikutan Bazar Makanan

Sabtu-Minggu (28 Feb-1 Maret 09)ini, saya banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman. Alhamdullilah. Salah satu pelajaran yg sangat berharga adalah pengalaman membuka stand makanan di bazar. Karena saya miskin pengalaman, saya mengajak 2 rekan saya, Tika dan Irma. Yang notabene pun sebenernya ga punya pengalaman buka stand ginian. Tapi seperti kata SBY, bersama kita bisa!! Dua orang ibu yg sangat bersemangad.

Sedari awal, saya dan rekan sangat yakin. Karena peluang yg ditawarkan sungguh besar. 1000-2000 orang yg akan menghadiri seminar besar dengan pembicara pembicara besar! Acara maraton yg akan dilaksanakan 12 jam maraton. Wow! What an opportunity. Sabet!! Booking tempat dengan harga yg lumayan. Saweran modal.

Langkah kedua adalah menentukan produk yg akan kita jual. Sudah lama saya membaca nama besar salah satu franchise burger dan kopi. Sudah lama saya tertarik dan sangat ingin menjadi salah satu cabangnya di bandung. Dan saya pun kontak dengan ownernya. Luar biasa support. Saya dan rekan sangat gembira dan sangat semangad. Saking semangatnya, Tika sampai ke garut khusus untuk melihat sendiri operasional cabang yg di garut. Dan laporannya memang sangat bagus, antrian panjang untuk menikmati burger yg enak. Tika pun dengan semangatnya mengikuti bazar lokal tingkat RT dengan produk yg sama. Ya, itung itung latihan jualan.

Sip, hari besar itu pun tiba. Sesuai dengan prediksi jumlah peserta yg akan menghadiri seminar, kita pun memesan stok ke supplier. Supply datang hari jumat pagi. Sengaja kita minta sehari sebelum acara, biar kalau ada yg kurang kurang bisa kita persiapkan lagi.

Pada hari H, saya ada acara di jakarta. Event dibandung dihandle oleh Tika dan Irma. Dari pagi, mereka datang paling awal ke lokasi. Lho koq? posisinya berubah? Tidak sesuai dengan gambar di denah? Angkut semua perlengkapan perang. Sampai bawa kulkas kecil segala. Demi menjamin semuanya dalam keadaan fresh. Lho koq, ada yg jual produk yg jenisnya sama? Kopi sachetan? Nope, bukan berarti kita ga berani bersaing. Tapi dalam jualan, tetep ada prinsip ekonomi yang harus kita pertimbangkan dong. Lokasi menentukan prestasi, dan kita pun jeblok di sini. Stand kita ketutupan oleh antrian stand lain. Boro-boro ada yg mo beli, lah wong ngeh kalo ada stand burger dan kopi aja kagak, standnya aja ketutupan ama antrian orang?

Artinya? Kita rugi besar. Jangankan BEP, untuk bayar sewa stand pun kita ga sampai setengahnya. Mana burger sudah dipotong potongin malam sebelumnya. Supaya nanti di lokasi ga riweuh motong burger. Sisa stok sangat banyak. Beug!!

Tika dan Irma ga patah semangat, hari minggu harus jualan di daerah caringin. Biasanya pagi banyak yg olahraga pagi. Pagi pagi siapin dagangan, pas mo keluarin, hujan! Yg olahraga pada bubar jalan. Beug!! Lagi...

Akhirnya, keluarga dari pagi sampai malam makan burger. Hahahaha...

Kecewa? Jelas. Sama kecewanya dengan supplier kami. Bahkan lebih. Semua kerugian materi insyaAllah kami ganti. Hasil penjualan yg ga sampai setengahnya dari biaya sewa tempat pun harus terpotong 200rb untuk pengiriman retur hari itu juga. Semua keringat dan usaha maksimal kami, belum menghasilkan seperti yg diharapkan. Paling gampang saat ini adalah mencari kambing hitam. Tapi setelah itu? Ngapain? So, lupakan kambing hitam. Lebih baik mencari sapi bule. Ikhlasin aja. Hehehehe..

Terima kasih saya untuk kerja keras rekan saya yg super, SUPERMOM, Tika dan Irma. Ibu ibu yg dengan semangad melakoni ini semua, sampai Irma musti kehilangan 2 hp, dan dompet plus isi-isinya. Harus mengorbankan waktu libur bersama keluarga. Kebayang pas acara cuman bengong karena jarang yg beli. Tapi teteup bisa bercanda dan ketawa-ketawa (walau hati perih ya neng?) Untuk keluarganya yg telah support abis. Mohon maaf dari saya yg telah 'menjebloskan' ke situasi ini. Hehehehe...

Semoga ini menjadi pencairan tabungan energi negatif semua. Terima kasih ya Allah, semoga pengalaman ini akan membuka kunci rejeki yg lain bagi kami semua. Amin.

Dody
*subuh ga bisa tidur*

nb. masih banyak detail yg tidak ditulis, biar menjadi pelajaran dan kenangan bagi kami ^_^

Minggu, 22 Februari 2009

Penyiksaan Diri

Penyiksaan diri yg paling kejam adalah bermimpi besar tapi melakukan penundaan tindakan. (Mario Teguh)


Kalimat itu saya dengar di acara metrotv tadi malam. Pak Mario Teguh adalah salah satu favorit saya. Beliau adalah salah satu orang besar yg menurut saya diberkati oleh Allah dengan hati yg bersih dan pikiran jernih. Kata katanya (agak) njlimet. Tapi sangat mengena ke kehidupan sehari hari.

Saya cerna kata kata itu, dan saya putuskan, saya ga boleh menyiksa diri. Karena mimpi saya yg besar.

Rabu, 18 Februari 2009

Ujian Pengusaha

Saya dapat orderan dari komunitas ponsel besar. Jumlahnya lumayan, sekitar 130 potong kaos. Tapi saya tidak sendirian, ada konveksi saingan. Hayulah. Karena saya yakin dengan konveksi saya, kualitas mah, berani diadu. Tapi malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Ada masalah dengan konveksi saya. Masalah internal, dan saya sebagai 'konsumen' tidak berdaya. Sedangkan panitia telah berbaik hati. Sample dari saya, telat hampir 2 minggu lamanya. Saya sudah pasrah, gagal!

Tapi, ternyata memang, kualitas tidak bisa bohong, saya diberi kesempatan sekali lagi. Karena kualitas yg dianggap lebih baik, saya diminta untuk revisi lagi beberapa detail yg hilang. Tapi dengan catatan, karena pernah dikecewakan masalah tenggat waktu sampel. Siap bos!! Semangat kembali membara, ini sudah diberi kesempatan kedua lho, second chance lho. Harus bisa. Tapi kembali, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat ditolak, part II. Kembali ada masalah internal di konveksi. Hari H belon ada kabar juga. Otak berpikir keras, liat di hp ada list owner konveksi besar di bandung. Ah, ga ada salahnya nyoba, nothing to lose.

Ternyata bos besar sangat welcome, saya disuruh contact dengan staf nya. Janji ketemu, janji bikin proofing, tapi karena hari itu sabtu, baru bisa dikerjakan senen, dan beres hari rabu. No problem, segera kontak panita forum, memberitahukan secara jujur kesulitan saya. Mereka welcome. Jujur memang lebih baik dari pada sembunyi, demikian saran dari temen temen mastermind bandung.

Hari H, batas waktu terakhir. Ternyata memang desainnya rada ribet, sampel yg dijanjikan belum beres sampai siang hari, tapi dijanjikan sore akan jadi. Dan, memang sore harinya jam 5, pak Udin datang membawa sampel. Hasilnya keren pisan!! Saya langsung yakin, ini pasti lolos. Segera foto hasilnya, trus kirim ke email panita forum. Saya sms ke panitia, sampel saya kirim malem ini, besok nyampe. Langsung ke travel Baraya, untuk kirim samplenya ke jakarta, tapi karena sudah malam, baru akan dikirim besoknya. No problem, saya toh sudah ngomong kemaren ke panitia, sample akan jadi rabu, dan dikirim maksimal kamis sudah sampai. Jadi saya ga menyalahi janji saya. Kali ini.

Semangat sekali saya malam itu. Jam 3 subuh pun sudah terbangun. Ngoprek bikin desain kartu nama untuk milad tda. Pagi saya cek ke fb, ada message konfirmasikah? Saya cek email, ada email konfirmasikah? Soalnya sms saya pun tidak dibalas oleh panitia. Nihil, no message. Saya iseng cek ke forum, beug. Ternyata panitia telah mengambil keputusan, mengambil jasa konveksi saingan. Saya liat foto samplenya, hmm.. masih lebih bagus hasil yg di kirim saya malam kemaren. Dan ada tulisan yg bikin saya berasa sampe ke dalam sanubari :

"untuk konveksi 2 (red: maksudnya saya) saya akan anggap skip karena agak sulit diandalkan berhubung sering tidak ada kabar."

Pagi ini langsung saya lunglai. Beda 180 derajad dari tadi malam. Pikiran ga tenang. Saya wudhu, trus sholat sunah. Mohon ketenangan dari Allah. Karena apa? Karena saya sudah terbayang bayang potensi untungnya, sepertiga gaji saya sebulan! Karena saya sudah itung itung untung itu mo diputerin lagi untuk mewujudkan usaha lain. Karena semua itu gagal karena saya pun ga berdaya waktu konveksi pertama, mengundur undur waktu tanpa berita. Fiuh.. semua alasan pembelaan diri keluar, semua kesalahan pihak lain yg menggagalkan muncul.

Tapi setelah saya tenang, saya mulai berfikir, jika ini ga terjadi, saya telah melewati kesempatan latihan mental sebagai pengusaha. Kalau saja konveksi pertama lancar lancar saja, saya ga akan punya keberanian untuk menghubungi konveksi terbesar di bandung. Jadi ngerti kalo projek harus punya backup. Kita ga bisa hanya mengandalkan satu pihak. Jadi tambah kenalan pak Udin yg baik. Punten pak, projek yg ini blon rejeki saya, insyaAllah ada projek besar-projek besar yg lainnya. Amin

Dody Unkleblass

Jumat, 13 Februari 2009

EU : Jaya Setiadi, Hotel Mitra, 13 Februari 09

Kembali saya telat datang ke mentoring EU. Tapi tetap bersemangat, karena mentornya kali ini adalah pak Jaya Setiadi. Owner Entrepreneur Camp, dan Young Entrepreneur Academy. Beliau juga sebagai penasehat di Internity.

Pak Jaya memaparkan tentang ilmu kepepet. Gaya penyampaiannya penuh dengan humor. Sehingga mentoring menjadi ramai dengan teriakan dan tepukan tangan. Dibuat simulasi gimana kalau orang kepepet maka pikirannya akan semakin kreatif mencari jalan keluar.

Apa yg kita takuti untuk memulai usaha? Karena kita mulai dengan ga punya apa-apa, maka seandainya gagal pun tidak akan kehilangan apa apa. Karena kebanyakan dari kita sudah punya ilmunya. Yang kurang adalah keberanian kita untuk ambil tindakan, ambil action. Karena usaha yg terbaik adalah usaha yg dijalankan, bukan yg terus terusan ditanyakan.

Selalu pancarkan energi positif dari pemancar pikiran kita, maka itu akan mengaktifkan hal yg positip yg akan terjadi pada kita. Jangan biarkan 'karat' di pemancar kita. Bebaskan semua 'belenggu' pengalaman buruk, ketakutan, kemalasan dan lain sebagainya.

Kadang kita adalah orang yg terlalu takut ditipu. Tidak bisa percaya pada orang. Tidak bisa mendelegasikan pekerjaan kita. Kata pak Jaya, tidak perlu takut. Justru karena itu kita bisa tau sampai di mana kualitas orang tersebut. Tetap berpikiran positip. Kalau emang belon berhasil, coba terus, habiskan 'jatah' badlucknya. Karena setiap usaha selalu ada masa surutnya, tidak hanya pasang terus.

Jadilah kreatif.

MM : Republik Kuliner 13 February 09

Jam 5 saya berangkat dari kantor. Samp di republik kuliner sekitar 15menit kemudian. Cuman saya musti ke gramed dulu, buat beli pesanan buku istri saya, Quantum Ikhlas. Buku itu buat temennya yg 'lulus' dari kantornya dan melanjutkan 'kuliah' sebagai PNS. Sampai di RK, pak Kiki juga baru datang. Menyusul Awan, dan Bagus. Kang Pendy ijin karena anaknya yg sedang sakit. Demikian juga kang Yusuf. Bu Dewi dan pak Nano datang belakangan. Presiden Republik Kuliner, kang Agah juga menyempatkan diri untuk gabung setelah sholat magrib. Tapi karena kesibukan protokolernya, beliau tidak bisa bergabung lama. Hehehehe...

Dimulai dengan wifel(?). Awan sedang ada happy problem, sedang mencari shipping pesanan batiknya ke Saudi Arabia. Saya pun alhamdullilah dengan happy problem, yaitu pembuatan sample kaos yg tertunda. Pak Kiki ada winning, karena alhamdullilah target omsetnya sudah tercapai di pertengahan bulan. Begitu juga dengan Bagus, yg minggu lalu masih meraba mau fokus di bisnis mana, sekarang sudah menemukan bentuknya, webdesain-hosting dan internet marketing solution. Selain juga bisnis selimut jepangnya. Bu Dewi dan pak Nano sedang menunggu hasil uji coba reaktor hidrogennya di armada client jakarta, selain itu juga marketing untuk tas laptop dan blackberrynya.

Setelah sharing dan saling memberi masukkan, kita mulai membahas PR minggu lalu kita. Yg pertama adalah bagaimana menaikkan lead ke website kita. Ada beberapa masukkan program menaikkan lead, antara lain
1. Pasang iklan baris di tabloid.
2. Pasang alamat url di signature email dan facebook.
3. Beli banner di iklan baris online
4. Saling tukar link di website teman.

Untuk berjualan di internet, perlu kita tampilkan personal branding kita. Siapa sih kita? Karena dengan itu, maka buyer akan lebih percaya pada kita. Contoh yg bagus adalah blog pak Roni Yuzirman dan pak Hadi Kuntoro. Ada keterikatan emosi karena pembaca blog mengikuti perjalanan bisnis dari pemilik blog.

Untuk pengiriman, jasa kantor Pos perlu dipertimbangkan. Karena selain harganya murah, juga mencapai ke pelosok Indonesia. Selain itu jasa yg lain misalnya ESL Lorena, atau TIKI.

Perlu juga mencari info ukm di KADIN. Karena di sanalah berkumpul ukm ukm yg potensial.

Dody

Jumat, 06 Februari 2009

EU : Pak Hanhan, Baltika, 6 Feb 09

Saya agak telat sampe ke mentoring eu kali ini. Selain emang ga ada pemberitahuan khusus dari panitia, mungkin karena 'kelas jatah' saya emang sudah abis, saya juga abis ikutan mastermind bandung yg pertamax. Sampai di tempat sudah jam 20.00 lewat. Kelewat deh acara perkenalan mentornya. Tapi dari panitia di depan diberitahukan bahwa mentornya pak HanHan.

Sampai di dalam, pak Hanhan, sedang menunjukkan foto foto propertynya. Masih muda banget. Dan sangat sederhana. Seperti katanya, sebenarnya hidup kita itu murah, untuk makan saja sehari 10rb kali 3 cuman 30rb. Untuk kost ada yg 300rb kasarnya. Yg mahal itu adalah gaya hidup kita. Kalo misal kita butuh hp terbaru, mobil teranyar, tivi tergress ^_^

Bisnis pak Hanhan adalah dagang mi. Mi terasi. Juga diceritakan bagaimana trik beriklan yg gratis. Usaha beliau telah diliput hampir seluruh tivi indonesia, termasuk tivi lokal bandung. Caranya? Undang para reporter, wartawan untuk makan gratis. Tapi minta untuk diliput, dan emang bener banyak yg mau meliput. Win win solution. Karena mereka pun butuh bahan untuk liputan. Tentunya produk kita emang harus punya keunikan. Kalau biasa biasa aja, yah.. dilewat atuh. Hehehe.... Selain mi, bisnisnya juga ada busana muslim, dan loundry. Usahakan setiap jengkal rumah kita, yg notabene di kuliahin, harus menghasilkan uang, untuk membiayai 'biaya kuliahnya' sendiri.

Saya ga bisa ikutan keseluruhan acara, karena harus segera mencari warnet untuk mengecek info burger. Tapi beberapa point yg saya catet adalah :
1. Jangan berbisnis dengan manusia, tapi berbisnislah dengan Tuhan. Jadi gampangnya jangan terlalu hitungan, karena insya Allah balasan dari Tuhan jauh dan jauh lebih dari cukup untuk kita.
2. Kalau berdoa, janganlah hanya memohon rejeki untuk kita, tapi mohonlah rejeki yg cukup untuk orang orang di sekitar kita juga. Orang tua, keluarga, karyawan kita, keluarga karyawan kita. Tentunya rejeki yg dijatahkan oleh Tuhan akan lebih besar porsinya. Tapi ingat, ada hak orang lain di sana.
3. Bersilahturahm dengan orang tua. Ga perlu 'nyegik' hehehe.. Datanglah ke orang tua, kalau perlu, setiap hari. Mohon maaf, dan minta doa. Karena doa orang tua, terutama ibu adalah yg terindah.

Sayang saya ga bisa mengikuti lebih lama lagi, tapi setidaknya malam ini saya mendapatkan beberapa point yg hebad. Point yg menyadarkan dan menguatkan langkah saya untuk menjadi seorang pengusaha. Amin.

Dody

Kamis, 29 Januari 2009

Omset 0 Rupiah

12 Januari 2009 menjadi tanggal penting dalam perjalanan bisnis saya. Bukan karena hari itu kami mendapat angka penjualan yang fantastis. Justru sebaliknya. Hari itu tak ada transaksi jual-beli di outlet kami. Ya, hari itu omset outlet kami 0 rupiah. Kabar itu sampai kepada kami setelah karyawan kami, Sri, memberitahu melalui SMS, sesuatu yang mengagetkan saya dan istri.

"Ini betul-betul ujian bagi kita untuk sabar, syukur, dan ikhlas," ujar saya menenangkan istri, meski hati kecil saya sendiri juga perlu ditenangkan, hehehe…. Saya betul-betul tidak siap dan sampai beberapa hari mood saya jatuh hampir ke titik nol.

Sejak buka 15 Desember lalu, omset harian outlet kami meleset dari perkiraan, masih jauh dari target minimal yang saya tetapkan. Sesuai rumus bisnis dari Pak Ryad Kusuma, saya targetkan bisa balik modal dalam waktu satu tahun. Saya berusaha menerapkan berbagai teori untuk menarik pengunjung dari para motivator dan penasehat bisnis saya, mulai dari gencar berpromo, penataan outlet yang menarik, hingga senantiasa berperasaan positif.

Saya optimis dengan target itu setelah melihat traffic (lalu lintas) orang dan kendaraan di jalanan depan outlet kami terbilang sangat tinggi. Rupanya saya masih harus menyimpan target itu. Nyatanya, traffic tak selalu berbanding lurus dengan penjualan. Saya masih harus berpikir keras, menerapkan strategi dan taktik penjualan dan marketing yang lebih canggih. Di samping itu, yang jauh lebih berat adalah menjaga stamina dan semangat. Penjualan yang rendah seringkali menjatuhkan mental kita.

"Hey! Jangan biarkan semangat dan optimisme menyusut! Ayo bangun, Bung!" bisik hati saya. Semangat dan optimisme adalah dua hal yang melekat dalam cerita-cerita sukses. Penjualan yang minim justru harus memompa semangat saya untuk terus berinovasi dalam promo dan pemasaran. Inilah tantangan. Situasi sulit justru harus memaksa kita untuk terus berpikir dan bekerja keras.

Sabtu, 17 Januari 2009, saya kembali ke Jogja karena ada kuliah dari Prof Olle dari Norwegia pada hari Senin. Dua hari di kamar kos saya merenungkan semuanya, mengendapkan seluruh kegelisahan saya, membekukan keraguan saya.

Ada titik terang. Ternyata kuncinya ikhlas. Ya, ikhlas, sebuah bentuk penyerahan diri kepada Sang Penguasa Alam. Saya harus serahkan hasil dari usaha kita kepada Gusti Allah. "Tugas kita bukan untuk berhasil, tetapi untuk mencoba," saya masih ingat kata-kata Mario Teguh itu. Kita wajib bekerja, berdoa, dan memelihara pengharapan yang positif agar bisa menarik energi-energi positif di alam semesta yang mendukung seluruh capaian yang ingin kita gapai. Titik akhirnya adalah ikhlas, membiarkan tangan-tangan ghaib yang Maha Kuat bekerja meluluskan keinginan kita.

Saat ini saya tak lagi ragu, tidak pula gelisah ketika mendengar outlet kami belum juga mencapai target minimal yang ditetapkan. Saya serahkan semua hasil kepada Sang Penguasa Alam. Yang penting saya telah dan akan terus bekerja memperbaiki kinerja, berperasaan dan berpengharapan positif, lebih banyak lagi sedekah, perbanyak doa, lebih disiplin dalam ritual dhuha dan tahajud. Setelah itu perkuat keyakinan bahwa keberhasilan hanya soal waktu saja. Saya yakin Tuhan sudah menghitung setiap butir keringat kami dan itu semua pasti akan dibalas bahkan melebihi jumlah keringat itu. Sekali lagi, ini hanya soal waktu saja. "Akan ada akumulasi keringat," ujar Wanto, adik ipar saya, suatu ketika.

Urusan dengan diri saya selesai. Bagaimana dengan istri? Dia masih diliputi keraguan. Hampir setiap hari saya menelpon atau SMS untuk menguatkan kembali semangatnya, memulihkan kepercayaan dirinya. Apalagi bulan depan saya sudah tidak di sampingnya selama lebih dari empat bulan karena saya harus kuliah di Oslo, Norwegia.

Saya bilang, "Ikhlaskan saja. Mau dapat berapapun hari ini, itu bukan urusan kita. Serahkan semuanya sama Gusti Allah. Yang penting kita jangan sampai berhenti bergerak. Besok kita harus bekerja lebih keras, lebih gencar lagi berpromo, lebih banyak lagi kita memberikan keuntungan untuk pelanggan. Trius, kita juga harus perbanyak lagi sedekah, perkuat lagi doa dan wiridnya, dhuha dan tahajudnya."

"Ikhlas itu susah, Yah. Hati kecilku masih ragu karena ada kewajiban belanja tiap bulan dari Rabbani. Bisa gak kita penuhi itu, sementara omsetnya segitu-gitu aja?" tanya istri saya di ujung telepon. "Kamu harus yakin bisa. Keraguan itulah yang menghalangi keberhasilan kita. Apa yang kita capai adalah apa yang kita rasakan dan pikirkan. Buang keraguan itu dengan optimisme. Tanamkan optimisme dengan syukur atas rahmat dan berkah yang sudah kita terima," ujar saya.

Saya mengatakan bahwa tak ada satupun alasan yang membenarkan kita pesimis dan ragu. Karena kalau kita begitu, itu artinya kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita terima, tak menikmati apa yang sudah kita capai. "Lihatlah apa yang sudah kita capai sekarang. Dari segi apapun kita tetap jauh lebih beruntung daripada orang-orang di sekitar kita. Kita harus bersyukur. Syukur dan ikhlas memancarkan dan menarik energi positif ke dan dari alam semesta. Energi positif di dalam diri kita itulah yang akan melakukan percepatan pemenuhan atas apapun yang kita inginkan," tegas saya.

Begitulah, saya berulangkali menegakkan kembali keyakinan istri saya. Tak ada cara lain. Bisnis itu kami jalankan berdua. Karena itu, kami harus satu frekuensi. "Kalau hanya aku yang yang yakin dan optimis sementara kamu tidak, proyek kita akan sulit, akan pincang. Kita harus jalan sama-sama, yakin dan optimis sama-sama. Kita harus berprasangka positif kepada Gusti Allah. Betapapun buruknya situasi yang menimpa kita, itulah cara Gusti Allah memuliakan kita," kata saya sembari tetap merapatkan Nokia 1110i di telinga.

Saya sebetulnya tak sabar ingin pulang ke Ciamis. Saya ingin berada di samping istri saya untuk menguatkan hatinya. Tapi tugas akhir kuliah menumpuk. Saya harus bikin tiga paper panjang karena perkuliahan semester pertama sudah selesai. Tugas-tugas itu harus saya selesaikan sebelum saya berangkat ke Oslo, Norwegia, 22 Februari mendatang. Asep Mulyana http://asep1974.blogspot.com *diposting seijin kang Asep Mulyana ^_^

Rabu, 28 Januari 2009

My Show Must GO ON

Hari ini saya 28 Jan 09 akhirnya bisa join ke milis TDA Pusat. Setelah sekian lama terpendam dan ga tau musti daftar ke mana. Akhirnya tgl 27 Jan 09, saya menemukan jalannya lewat mas Andhika Harya, yg dipromosikan menjadi moderator milis TDA Pusat. Segera saya kontak, dah tadaa.. hari ini saya sudah terdaftar di milis TDA Pusat selain TDA Bandung yg sebelumnya saya ikuti.

Segera berhamburan email email yg menggugah semangat dan sekaligus membuat saya sedih. Banyak email sharing tentang bagaimana memulai usaha, suka duka. Hari ini ada email yg sangat menyentuh saya, dari kang Asep Mulyana, tentang bagaimana omset penjualannya menyentuh Rp. 0. Tapi paragraf-paragraf tentang ke-ikhlas-anya seakan menampar saya.

Topik yg sedang rame adalah tentang milad TDA 3 yg luar biasa. Yg diproyeksikan akan menjadi Festival Entrepreneur Indonesia oleh pak Rony (founder TDA). Tambah sedih waktu nerima message dari pak Iim Rusyamsi (presiden TDA) tentang materi milad, Delapan Seminar Luar Biasa. Juga 4 inspirator di hari kedua. Di antara seminar itu, semua menarik, yg paling membetot perhatian saya adalah topik HOW TO START UP YOUR BUSINESS SMATRLY , ONLINE BUSINESS 2.0 , dan topik ENTREPENEUR Become HORISONTAL.

Tapi saya tidak bisa datang. Karena di tanggal yg sama, 28 Feb 09, di Bandung juga ada acara Mindset Revolution Show oleh komunitas yg juga saya ikuti, Internity. Acara yg tidak kalah hebatnya. Karena akan ada 4 pembicara luar biasa, pak Tung Desem Waringin, pak Abu Syauki, pak Panangian Simanungkalit dan Bong Chandra. Orang orang luar biasa yg telah mengispirasi banyak orang.

Dan saya sudah commit mau buka stand di bazarnya, walaupun menghadapi happy problems. Saya telah contact dengan pak Basri, dan saya akan commit dengan rencana saya. Bagaimanapun juga, ini adalah ACTION saya. Insya Allah dengan action ini, saya diberikan ilmu pula. My show must go on.

Link Mindset Revolution Show
Be there, tiket bisa diperoleh di saya. ^_^

Dody

Saling Membukakan Pintu Rejeki

Awalnya dari milis, tiba tiba di suatu pagi 22 Nov 08, saya mendapati email dengan label personal. Itu adalah tanda kalo email tersebut menyebut alamat email saya secara langsung di tujuannya. Ternyata ada pak Sidhi dari batam yg hendak memesan kaos seragam. Subhanallah. Agak bergetar juga, senang dan takut bercampur. Mulailah kita contact-contactan. Beliau memberikan gambaran bagaimana seragam yg diinginkan, saya sebisa mungkin mengerjakan desain. Karena memang belum terbiasa dengan urusan desain kaos, saya percayakan pada teman saya, untuk mengerjakan. Tentunya dengan janji akan diberikan imbalan kalau projek ini goal.

Sama seperti order seragam ini, sepertinya memang saya dimudahkan oleh Allah. Karena saya ingat minggu sebelumnya, saya menghubungkan teman yg butuh pernik souvenir, saya teringat dengan kartu nama yg saya kumpulkan pas temu HBH TDA di mall ATECE. Selanjutnya saya (berusaha) tidak mengingat-ingat hal itu lagi. takut menjadi ria'. Demikian juga saya menuliskan hal itu di sini, bukan maksud menyombongkan diri, tapi sebagai pengingat, bukalah pintu rejeki bagi orang yg berhak, insya Allah akan terbuka pintu untuk kita. Filosofi yg selalu ditekankan oleh guru bisnis saya, cak Priyo Husodo.

Setelah beberapa kali contact dan kirim-kiriman desain, sempat menghilang. Ga pernah contact lagi. Ah.. Saya bilang ke istri, 'mungkin blon rejeki kita, kalau memang belum diridhoi Allah, lebih baik ga jadi, daripada dipaksakan tapi ntar hasilnya ga memuaskan'. Ternyata tgl 11 Des 08, datang lagi email dari pak Sidhi, mengatakan bisa segera dikerjakan. Alhamdullilah. Segera mulai lagi, mencari sample bahan dan ngeprint daftar ukuran juga sample kaos jadi untuk dikirimkan ke beliau. Akhirnya setelah melewati proses bolak balik, kita mulai acc produksi tgl 7 Jan 09 dan alhamdullilah bisa selesai sesuai dengan janji awal, tgl 17 Jan sudah dikirimkan ke pak Sidhi, 50 pcs seragam label Unkleblass ^_^ Dan diterima dengan baik oleh pak Sidhi, kecuali mis understanding soal ukuran, hal lain untuk kualitas bahan dan sablon juga jahitan bagus. Alhamdullilah.

Dody Unkleblass

moral: Jangan memaksakan mengambil peluang, jika memang ada orang yg lebih berhak, serahkanlah pada yg berhak. Berharaplah pada ridha Allah, insya Allah rejeki akan mengikuti.